JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menyebut siap menjadi integrator dalam menggerakkan sektor riil melalui pembiayaan perumahan di Indonesia. BTN pun menyatakan siap mengambil peran dalam penyediaan rumah terjangkau bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
"Kami telah menjadi market leader untuk bisnis pembiayaan perumahan (KPR). Bahkan untuk KPR Bersubsidi kita mencapai 94 persen," kata Maryono dalam pernyataannya pada acara Global Business Summit yang diselenggarakan Asosiasi Real Estate Sedunia (FIABCI) di Nusa Dua, Bali, Kamis (6/12/2018).
Menurut Maryono, tahun ini BTN memiliki target pembiayaan perumahan mencapai 750.000 rumah. Adapun pada tahun 2019 jumlahnya ditargetkan akan naik menjadi 850.000.
Pemerintah, imbuh Maryono, saat ini memiliki Program Satu Juta Rumah guna memenuhi kebutuhan perumahan. BTN membantu dari sisi pembiayaan, para pengembang membantu dari sisi penyediaan pasokan.
Adapun pemerintah pusat membantu dari sisi kebijakan dan pengalokasian subsidi bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah (MBR).
Berdasarkan data penyaluran KPR yang dilakukan BTN untuk MBR dalam Program Satu Juta rumah mulai tahun 2015 terus meningkat.Sejak 2015 hingga akhir September 2018, BTN telah menyalurkan KPR sebanyak 2.311.421 unit senilai Rp 242,918 triliun.
Jumlah tersebut terdiri dari KPR subsidi sebanyak 1.571.740 unit senilai Rp106,523 triliun dan KPR non-subsidi mencapai 739.681 unit senilai Rp136,395 triliun.
Terkait Program Sejuta Rumah, pada tahun 2015 KPR yang disalurkan perseroan mencapai 474.099 unit senilai Rp 52,452 triliun. Lalu, pada tahun 2016 penyaluran KPR mengalami kenaikan signifikan menjadi 595.566 unit senilai Rp 63,995 triliun.
Kemudian angkanya kembali naik pada 2017 sebanyak 667.312 unit senilai Rp71,538 triliun.
https://ekonomi.kompas.com/read/2018/12/06/163900926/btn-genjot-pembiayaan-rumah-untuk-masyarakat-berpenghasilan-rendah