BI menginformasikan kepada masyarakat, pihaknya membuka layanan penukaran uang emisi lama, baik di kantor pusat maupun cabang, meskipun pada 29 dan 30 Desember 2018 merupakan hari Sabtu dan Minggu.
"Yang dimaksud buka adalah pada tanggal 29 dan 30 Desember 2018 (Sabtu dan Minggu) untuk kegiatan penukaran uang saja," kata Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia, Heru Pranoto, kepada Kompas.com, Jumat (7/12/2018).
Adapun, uang yang dapat ditukarkan adalah empat pecahan uang kertas emisi lama, yakni Rp 100.000 (TE 1999), Rp 50.000 (TE 1999), Rp 20.000 (TE 1998), dan Rp 10.000 (TE 1998).
Kecuali, jika uang itu disimpan secara pribadi dan dijadikan barang koleksi, nilainya mungkin justru akan lebih besar dengan seiring waktu berjalan.
Selain itu, BI juga sudah tidak menerima lagi penukaran uang-uang tersebut jika sudah lewat dari waktu yang ditentukan, yakni 30 Desember 2018.
"Tidak bisa ditukar ke BI lagi," kata Heru.
Masyarakat Indonesia saat ini secara umum sudah menggunakan uang rupiah dengan tahun emisi di atas 2000-an. Sebab, sebagian besar rupiah tahun emisi sebelumnya sudah ditarik secara bertahap oleh Bank Indonesia.
Penarikan dilaksanakan berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 10/33/PBI/2008 tanggal 25 November 2008, dengan pertimbangan masa edar uang dan adanya uang emisi baru dengan unsur pengaman terbarui.
Berdasarkan peraturan itu, uang emisi lama dinyatakan sudah tidak lagi menjadi alat pembayaran yang sah sejak 31 Desember 2008.
Sementara waktu penukaran yang disediakan oleh Bank Indonesia adalah selama 10 tahun setelah tanggal tersebut, yakni 31 Desember 2018.
https://ekonomi.kompas.com/read/2018/12/07/163141326/meski-29-dan-30-desember-sabtu-minggu-bi-tetap-layani-penukaran-rupiah-lama
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.