Padahal, risikonya bisa berdampak global, misalnya mempengaruhi nilai mata uang dan indeks harga saham gabungan. Ia mengambil contoh penangkapan salah satu Bos Huawei baru-baru ini. Tak lama kemudian, nilai rupiah sedikit turun. Ia menganggap reaksi tersebut aneh dan berlebihan.
"Ini aneh-aneh saja. Pasar itu ada penyakitnya, lupa saya namanya. Itu rada-rada suka lepas reaksinya, berlebihan," ujar Darmin di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (7/12/2018).
Meski rupiah sedikit melemah, namun tren sebulan belakangan menunjukkan penguatan yang signifikan. Darmin optimistis, jika kepercayaan pasar dijaga maka nilai tukar rupiah akan terus menguat dan stabil.
"Yang penting kita pelihara confident dari market," kata Darmin.
Pemerintah telah menyusun berbagai langkah untuk memperkuat perekonomian, seperti kebijakN untuk vokasi dan komoditas ekspor.
"Kita pelan-pelanlah, satu-satu dipelihara iklim dan confidentnya akan menguat," kata Darmin.
https://ekonomi.kompas.com/read/2018/12/07/193000826/menko-darmin--penyakitnya-pasar-suka-bereaksi-berlebihan