Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menhub Tak Mau Campuri Kisruh Lion Air Vs Boeing

"Saya hanya memberikan masukan saja, kepada Lion supaya lebih cool lah, jadi segala sesuatu harus dipikirkan dengan matang," ujar Budi di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (7/12/2018).

Kendati begitu, Budi mengaku tak akan ikut campur dalam hal tersebut. Menurut dia, permasalahan itu merupakan masalah antar-perusahaan.

"Tentang keputusannya apa, kita serahkan ke Lion karena itu B to B," kata Budi.

Sebelumnya, Pemilik Lion Air Group Rusdi Kirana disebut merasa dikhianati pihak Boeing.

Ini lantaran respon Boeing yang dirasa menyudutkan pihak Lion Air dalam menanggapi kasus jatuhnya pesawat jenis Boeing 737 Max 8 nomor penerbangan JT-610 di kawasan perairan Karawang akhir Oktober lalu.

"Saya merasa dikhianati," ujarnya seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis (6/12/2018).

Pihaknya pun saat ini tengah mempersiapkan dokumen pembatalan pemesanan pesawat senilai 22 miliar dollar AS.

"Saya sedang menyiapkan dokumen untuk mengajukan pembatalan. Semuanya sudah berdasarkan pertimbangan," lanjutnya.

Lion Air sendiri hingga saat ini telah memiliki armada jenis 737 MAX 8 yang dikirim sejak Mei 2017 lalu dan menjadi pembeli terbesar jenis tersebut setelah Southwest Airlines dan Flydubai.

"Lion Air adalah pelanggan berharga dan kami mendukung mereka selama proses sulit ini," ujar Boeing melalui keterangan tertulisnya.

Lion Air pun berencana akan menerima tujuh pesawat dengan jenis yang sama tahun depan, kemudian 24 lainnya di tahun 2020 dan dilanjutkan dengan 35 pesawat di tahun berikutnya.

Sampai saat ini jumlah 737 Max 8 yang sudah dikirim ke Lion adalah 11 unit, termasuk 1 unit yang mengalami kecelakaan pada 29 Oktober 2018 lalu.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/12/07/214400726/menhub-tak-mau-campuri-kisruh-lion-air-vs-boeing

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke