Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sasar Pekerja Informal, BPJS Ketenagakerjaan Targetkan 20.000 Agen Perisai

Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto mengatakan, jumlah tersebut merupakan target maksimal. Hal ini untuk menjaga kualitas agen Perisai.

"Tahun depan 20.000 agen Perisai maksimal," sebutnya di Tokyo, pekan lalu.

Untuk tahun ini, pihaknya menargetkan maksimal sebanyak 5.000 agen. Adapun saat ini agen Perisai sudah mencapai 4.000 orang dengan 3.500 agen yang aktif.

"Target kami maksimal jangan lebih 5.000 tahun ini, karena kami mementingkan kualitas. Kalau pakai minimal harus 5.000, maka karyawan kami justru jadi beban. Yang kedua juga untuk mengontrol kemampuan sistem teknologi kami," kata Agus.

Dengan jumlah agen sebanyak itu, Agus menyebut angka tersebut sudah lumayan. Pasalnya Perisai sendiri baru diluncurkan resmi pada Februari 2018 silam.

"Dilihat dari jumlah, Perisai itu luar biasa. Dilihat dari jumlah yang direkrut juga luar biasa, kami sudah mencapai 400.000 peserta dengan nilai iuran Rp 32 miliar," ucap dia.

Agus menyebutkan, agen Perisai mendapatkan insentif berupa komisi akuisisi sebesar Rp 500.000 sebulan dengan syarat bisa mendapatkan 50 peserta baru. Selain itu agen juga mendapat komisi 7,5 persen dari iuran yang terkumpul.

Melalui sistem keagenan Perisai, BPJS Ketenagakerjaan berupaya untuk mempercepat penambahan kepesertaan dari sektor pekerja informal atau Bukan Penerima Upah (BPU) dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Sistem keagenan ini mengadopsi model serupa yang dijalankan di Jepang, yakni Sharoushi dan Jimmikumiai. Dalam hal ini, Perisai juga didukung oleh sistem perbankan untuk memastikan transaksi keuangan berjalan dengan baik.

Guna mendukung pengembangan agen Perisai, BPJS Ketenagakerjaan juga menggandeng dua bank, yakni CIMB Niaga dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI).

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/12/11/132158226/sasar-pekerja-informal-bpjs-ketenagakerjaan-targetkan-20000-agen-perisai

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke