Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Gubernur Bank Sentral Mundur, Mata Uang India Anjlok

NEW DELHI, KOMPAS.com - Nilai tukar mata uang rupee dan pasar saham India anjlok pada Selasa (11/12/2018) setelah gubernur bank sentral memutuskan untuk mundur. Ini terjadi menyusul ketegangan dengan pemerintah yang menurut analis menaikkan kekhawatiran tentang independensi bank sentral.

Dikutip dari AFP, gubernur bank sentral India Urjit Patel mundur dari jabatannya pada Senin (10/12/2018) malam, menyusul ketegangan selama berbulan-bulan dengan pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi. Sebab, pemerintah mengintervensi kebijakan bank sentral.

Patel menyebut pengunduran dirinya lantaran alasan pribadi. Namun demikian, para ahli dan media melaporkan bahwa Patel kesal dengan upaya berulang pemerintah untuk memaksakan kehendak.

Nilai tukar rupee merosot lebih dari 1 persen ke level 72,19 per dollar AS pada Selasa siang. Sementara itu, indeks bursa saham Sensex Mumbai tergelincir 1,47 persen pada pembukaan perdagangan.

Para analis menyatakan pengunduran diri Patel sangat jarang terjadi bagi pejabat bank sentral sebelum akhir masa jabatannya. Kondisi ini mengindikasikan otonomi Reserve Bank of India (RBI) berada di bawah ancaman.

"Ini adalah sinyal yang jelas bahwa institusi yang unggul diserang dan independensinya dikikis oleh pemerintah," kata ekonom independen Ashutosh Datar.

Ia menyebut, jelas Patel memutuskan untuk mundur karena ia menghadapi banyak tekanan terkait sejumlah isu, seperti kondisi kredit yang buruk, shadow banking, dan independensi bank sentral.

"Ini akan memberi dampak buruk bagi pemerintah dan kemungkinan memengaruhi kedaulatan bank sentral dalam jangka panjang," imbuh Datar.

Pemerintah India diyakini tidak senang dengan RBI terkait banyak hal, termasuk suku bunga, cara mengelola cadangan devisa, dan upaya menangani nilai tukar rupee yang melemah.

Rupee adalah salah satu mata uang Asia dengan kinerja terburuk tahun ini. Kondisi ini sejalan dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi India.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/12/11/155038426/gubernur-bank-sentral-mundur-mata-uang-india-anjlok

Terkini Lainnya

Potensi Ekonomi Syariah Besar, BSI Gelar Pameran Produk Halal

Potensi Ekonomi Syariah Besar, BSI Gelar Pameran Produk Halal

Whats New
AXA Mandiri Lakukan Penyesuaian Premi Imbas dari Tingginya Inflasi Medis

AXA Mandiri Lakukan Penyesuaian Premi Imbas dari Tingginya Inflasi Medis

Whats New
Program Ternak Kambing Perah di DIY untuk Atasi Stunting dan Tingkatkan Ekonomi Warga

Program Ternak Kambing Perah di DIY untuk Atasi Stunting dan Tingkatkan Ekonomi Warga

Whats New
Menteri ESDM: Keberadaan Migas Tetap Penting di Tengah Transisi Energi

Menteri ESDM: Keberadaan Migas Tetap Penting di Tengah Transisi Energi

Whats New
Kinerja 'Paylater Multifinance' Tetap 'Moncer' di Tengah Gempuran Produk Perbankan

Kinerja "Paylater Multifinance" Tetap "Moncer" di Tengah Gempuran Produk Perbankan

Whats New
Kian Bertambah, Jumlah Investor Kripto di Indonesia Tembus 19,75 Juta

Kian Bertambah, Jumlah Investor Kripto di Indonesia Tembus 19,75 Juta

Whats New
Erick Thohir Resmikan Antara Heritage, Jadi Ikon Destinasi Wisata Sejarah dan Jurnalisme

Erick Thohir Resmikan Antara Heritage, Jadi Ikon Destinasi Wisata Sejarah dan Jurnalisme

Whats New
Medco Energi Bantu Ratusan Petani di Sumsel Budidaya Karet Organik

Medco Energi Bantu Ratusan Petani di Sumsel Budidaya Karet Organik

Whats New
Kemendag Fasilitasi Verifikasi Penyelidikan Antisubsidi Produk Aluminium Ekstrusi asal Indonesia oleh AS

Kemendag Fasilitasi Verifikasi Penyelidikan Antisubsidi Produk Aluminium Ekstrusi asal Indonesia oleh AS

Whats New
 IHSG Koreksi Tipis, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.000

IHSG Koreksi Tipis, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.000

Whats New
Komitmen PGN Perluas Pemanfaatan Gas Bumi di HUT ke-59

Komitmen PGN Perluas Pemanfaatan Gas Bumi di HUT ke-59

Whats New
Kementerian ESDM Lelang 5 Blok Migas di IPA Convex 2024, Ini Daftarnya

Kementerian ESDM Lelang 5 Blok Migas di IPA Convex 2024, Ini Daftarnya

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha Paytren Aset Manajemen

OJK Cabut Izin Usaha Paytren Aset Manajemen

Whats New
Fluktuasi Bitcoin Sedang Tinggi, Investor Diminta Pahami Kondisi Pasar

Fluktuasi Bitcoin Sedang Tinggi, Investor Diminta Pahami Kondisi Pasar

Whats New
AXA Mandiri Cetak Laba Bersih Rp 1,33 Triliun Sepanjang 2023

AXA Mandiri Cetak Laba Bersih Rp 1,33 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke