Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sri Mulyani: "Emak-emak" Itu Istilah Politis...

"Jadi kalau kita bicara kredit usaha rakyat, perempuan itu kata-kata yang sudah biasa. Kalau 'emak-emak' itu politis," ujarnya dalam acara peluncuran digitalisasi pembiayaan Ultra Mikro di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (11/12/2018).

Pernyataan mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu soal "emak-emak" kata politik sontak membuat para undangan yang hadir dalam acara itu tertawa.

Seperti diketahui, kata "emak-emak" kerap digunakan oleh pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno dalam berbagai kesempatan kampanyenya.

Prabowo-Sandiaga menggunakan kata emak-emak sebagai simbol perjuangan masyarakat yang kerap terimbas kenaikan bahan pokok akibat kebijakan pemerintah.

Sri Mulyani mengatakan, di tahun politik seperti saat ini, para politisi murah berjanji akan membantu masyarakat kecil. Namun kata-kata saja tidak cukup. Sebab kata dia, membantu masyarakat kecil juga butuh pemikiran yang detail.

"Menerjemahkan keinginan membantu masyarakat kecil butuh suatu pemikiran yang sangat detail mengenai desain program," kata dia.

Pemerintah, kata dia, selain menyalurkan KUR namun juga ada program pembiayaan ultra mikro (UMi) yang sudah diluncurkan sejak 2017 lalu.

Program ini merupakan program pembiayaan kepada masyarakat usaha mikro di lapisan terbawah yang belum dapat difasilitasi perbankan melalui program KUR.

Pembiayaan UMi disalurkan melalui badan layanan umum PIP dengan nilai pembiayaan paling banyak Rp 10 juta per debitur.

Hingga November 2018, pembiayaan UMi telah disalurkan sebesar Rp 1,67 triliun kepada lebih dari 608.000 pelaku usaha mikro.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/12/11/161218326/sri-mulyani-emak-emak-itu-istilah-politis

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke