Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tekanan Ekonomi Tahun Depan Diprediksi Melunak

“Risiko sudah banyak terjadi di 2018, termasuk depresiasi rupiah sampai 13 persen, meski sekarang sudah membaik. Kelihatannya, tahun depan tidak begitu besar, meski tekanan masih ada dari global,” ujar Anton di Plaza Mandiri Jakarta Pusat, Rabu (12/12/2018).

Dia memaparkan, kondisi ekonomi secara global bergejolak karena dipicu oleh Amerika Serikat (AS) yang berupaya melakukan normalisasi keadaan ekonomi di negara tersebut yakni dari suku bunga maupun balancesheet bank sentralnya.

Tahun 2018 ini, normalisasi yang dilakukan tersebut melaju lebih cepat di luar proyeksi. Sehingga, performa dollar AS terhadap mata uang negara-negara lain utamanya emerging market (negara berkembang) lebih kuat. Akibatnya, terjadi arus mudah ke luar dari negara-negara emerging market, termasuk Indonesia.

“Untuk 2019, dari kebijakan moneter kenaikannya tahun ini perkiraannya 2,5 persen, jadi masih ada satu kali lagi, arah normalnya tidak jauh lagi. Tekanan volatilitas tidak akan besar lagi,” jelas Anton.

Kemudian, ketidakpastian dari sisi kenaikan suku bunga AS pun diprediksi tidak terlalu mengkhawatirkan. Hal ini karena dari sisi geopolitik, ia menilai tidak akan terlalu bergerak masif di tahun depan.

Menurut Anton, yang justru perlu dicermati adalah perang dagang antara AS dan China. Karena sejak isu perang dagang ini mencuat belum terlihat adanya tanda-tanda akan selesai dalam waktu dekat.

Ditambah, saat ini China juga disebut tengah memasuki masa rebalancing. Hal ini dilakukan China untuk meminimalisir efek peran dagang terhadap keadaan ekonominya.

Gejolak terkait perang dagang yang akan mempengaruhi ekonomi di 2019 bakal mempengaruhi permintaan China terhadap komoditas, sehingga ada kemungkinan Indonesia bakal terkena imbasnya.

“Faktor lain sektor keuangan yang agak jarang dibicarakan adalah inklusi di China. Kalau terjadi pertambahan weight China di global indeks, maka akan ada yang tersingkir. Tapi ini tergantung kinerja saham dari negara lain, terutama emerging market,” ucap dia.

Namun menurut Anton, jika Indonesia bisa lebih baik maka kemungkinan akan terdelusi juga kecil.

“Sejauh ini sih tidak, tapi itu tergantung pada kinerja saham dan ekonomi,” katanya.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/12/12/170929826/tekanan-ekonomi-tahun-depan-diprediksi-melunak

Terkini Lainnya

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke