Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

BI: Pesantren Bisa Jadi Channel Penerimaan Remitansi

Deputi Gubernur Bank Indonesia Sugeng menjelaskan, jumlah pesantren yang begitu besar dan bahkan tersebar hingga kawasan pelosok Indonesia dapat menjadi agen dana remitansi sekaligus dapat menjadi peluang bisnis baru bagi pesantren yang bersangkutan.

"Itu potensinua besar dan bsia dikembangkan kalau badan usaha yang dimiliki pesantren, misalnya minimarket atau BMT (Baitul Maal wa Tanmil) dikembangkan sebagai salah satu titik penerimaan dana remitansi," ujar Sugeng ketika memberikan paparan di acara Indonesia Shari'a Economic Festival (ISEF) di Surabaya, Jumat (14/12/2018).

Sugeng menjelaskan, sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, potensi pengembangan remitansi yang berkolaborasi dengan badan usaha milik pesantren memiliki potensi yang sangat besar untuk tumbuh dan berkembang.

Sugeng pun menegaskan, kerjasama antara badan usaha milik pesantren dengan penyedia jasa remitansi perlu dijaga dan diperhatikan prinsip dan nilai syariahnya.

Adapun Sugeng menjelaskan, perbaikan proses transfer remitansi diperlkukan untuk membantu memerbaiki defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) lantaran neraca perdagangan dan jasa yang minus.

"Implikasi (CAD) sudah dirasakan dengan rupiah tertekan, harus dibenahi untuk tingkatkan ekspor dan perbaiki di jasa. Jadi di sisi makro salah satunya itu, dan kita prihatin dengan penduduk lebih dari 250 juta potensi remitensi itu luar biasa," ujar dia.

Sugeng pun menggaris bawahi keprihatinannya lantaran nilai remitansi pekerja migran di Indonesia masih sangat rendah, bahkan sangat jauh jika dibandingkan dengan Filipina. Nilai remitansi Indonesia saat ini berdasarkan catatan BI sebesar 8,8 miliar dollar AS, sedangkan Filipina sudah mencapai 24 miliar dollar AS.

"Ada permasalahan di sisi makro, jadi perlu penyelesaian di sisi remitansi," ujar dia.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/12/14/190000826/bi--pesantren-bisa-jadi-channel-penerimaan-remitansi

Terkini Lainnya

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke