Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dana Asing Kabur dari Pasar Modal, Apa Penyebabnya?

Pekan lalu, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan aksi jual saham oleh asing cukup besar. Tercatat jual bersih (nett sell) asing pada periode perdagangan sepekan lalu mencapai Rp 2,31 triliun.

Sementara di pasar reguler masih didominasi aksi jual oleh asing sebanyak Rp 1,65 triliun. Di pasar negosiasi dan pasar tunai aksi jual asing hanya sebesar Rp 653,33 miliar.

Beberapa faktor jadi penyebab, misalnya, fund manager yang mulai berbenah.

Managing Director Head of Equity Capital Market Samuel International Harry Su mengatakan, beberapa fund manager sedang berbenah sebelum menutup buku akhir tahun 2018. Lebih lanjut menurut dia, peluang investasi saham masuk ada di 2019, investor bisa melihat saham yang lebih rendah risiko dan likuiditas yang cukup tinggi.

“Ini sebagai mekanisme pertahanan terhadap peningkatan volatilitas di pasar. Sektor konsumer bisa jadi pilihan,” ujar Harry seperti dilansir Kontan.co.id, Senin (16/12/2018).

Menurut dia, arus asing untuk keluar ataupun masuk ini masih akan terjadi cukup deras hingga April 2019.

Jika melihat data RTI pada penutupan perdagangan akhir pekan kemarin, tercatat 5 saham yang paling banyak ditinggalkan asing yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO).

Sementara itu, Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan, beberapa sentimen memengaruhi pergerakan asing menjadi cukup dinamis, terutama dari sentimen global. Rilis data global menunjukan perlambatan, akibat dari perang dagang hingga permasalahan di Eropa.

“Pelemahan rupiah juga jadi faktor,” ujar Reza.

Tercatat bedasarkan data RTI, rupiah kembali melemah tipis 0,74 persen ke level Rp 14.607 per dollar Amerika Serikat.  

Pada kondisi ini, dia merekomendasikan untuk melihat saham yang masih diincar asing dari nett buy asing. Adapun beberapa saham yang direkomendasi Reza antara lain BBNI, UNVR, UNTR, HOKI, dan WSKT.

Untuk BBNI pihaknya merekomendasi maintain buy selama dapat bertahan di atas level Rp 8.500 per saham. Support di level Rp 8.425 hingga Rp 8.500 per saham. Resistance di level Rp 8.825 hingga Rp 8.900 per saham.

Adapun untuk WSKT bisa melakukan trading buy selama dapat bertahan di atas level Rp 1.825 per saham. Support di level Rp 1.815 hingga Rp 1.825 per saham. Resistance di level Rp 1.860 hingga Rp 1.910 per saham. (Yoliawan H)

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Arus dana asing masih deras hingga April 2019

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/12/17/081100826/dana-asing-kabur-dari-pasar-modal-apa-penyebabnya

Terkini Lainnya

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke