Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

IATA: Laba Maskapai Penerbangan Asia Pasifik Naik 8,3 Persen pada 2019

JENEWA, KOMPAS.com - Maskapai penerbangan di Asia Pasifik diprediksi bakal mencatatkan laba bersih sebesar 10,4 miliar dollar AS pada tahun 2019. Angka ini tumbuh 8,3 persen dibandingkan proyeksi laba bersih pada tahun ini, yakni 9,6 miliar dollar AS.

Dikutip dari The New Straits Times, Senin (17/12/2018), proyeksi tersebut dirilis oleh Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA). Kepala ekonom IATA Brian Pearce mengungkapkan, maskapai penerbangan Asia Pasifik juga diprediksi meraup laba bersih per penumpang sebesar 6,15 dollar AS atau 3,8 persen marjin bersih.

Pearce menuturkan, proyeksi tersebut didasarkan pada beragamnya karakteristik pasar di kawasan Asia Pasifik. Ini didukung pula dengan kuatnya pertumbuhan dari maskapai penerbangan berbiaya rendah (low cost carrier/LCC) dan pendapatan kargo dari sejumlah negara pusat manufaktur.

"Pertumbuhan pendapatan kargo melambat dari 2017, namun tetap positif bagi maskapai di kawasan (Asia Pasifik). Biaya bahan bakar yang lebih rendah, rendahnya level lindung nilai dari (harga) bahan bakar, dan kuatnya pertumbuhan ekonomi regional juga akan mendukung profitabilitas pada tahun 2019 untuk kawasan (Asia Pasifik)," sebut Pearce.

Terkait proyeksi industri penerbangan global, Pearce mengatakan sektor tersebut akan mencetak laba bersih sebesar 35,5 miliar dollar AS pada tahun depan. Angka ini pun lebih tinggi dibandingkan 32,3 miliar dollar AS yang diprediksi pada tahun ini.

Pearce juga menyatakan, perjalanan dengan moda transportasi udara telah menunjukkan banyak momentum. Ini didorong oleh pasar domestik Asia pada 10 bulan pertama tahun 2019.

Menurut Pearce, harga bahan bakar juga telah turun tajam dalam beberapa bulan terakhir. Kondisi ini berdampak positif bagi sektor penerbangan.

"Penurunan (harga minyak) salah satunya didorong oleh peninjauan ulang dampak sanksi Iran. Namun secara fundamental, pasar minyak cenderung banjir pasokan dengan meningkatnya produksi dari AS," ujar Pearce.

Asumsi harga minyak IATA untuk tahun 2019 adalah sekira 65 dollar AS per barrel. Angka ini lebih rendah dibandingkan pada tahun 2018 yang mencapai 73 dollar AS per barrel.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/12/17/134500326/iata-laba-maskapai-penerbangan-asia-pasifik-naik-83-persen-pada-2019

Terkini Lainnya

Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Whats New
Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Earn Smart
Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Whats New
Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke