Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penurunan Ekspor Jadi Penyebab Defisit Neraca Perdagangan Melebar

JAKARTA, KOMPAS.com - Defisit neraca dagang November ini kembali melebar dari defisit di bulan sebelumnya. Oktober lalu, defisit neraca dagang sebesar 1,82 miliar dollar AS, sementara defisit neraca dagang November sebesar 2,05 miliar dollar AS.

Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengatakan, melebarnya defisit neraca dagang ini lebih dikarenakan penurunan ekspor Indonesia.

Pasalnya, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor Indonesia pada November sebesar 14,83 miliar dollar AS, turun 6,69 persem dibandingkan bulan lalu dan turun 3,28 persen secara year on year (yoy).

Tak hanya dilihat dari sisi nilai, kinerja ekspor ini pun harus dilihat dari sisi volume. Berdasarkan data BPS, volume ekspor di November menurun 10,48 persen dibandingkan Oktober 2018 dan meningkat 5,94 persen (yoy).

"Kita bisa melihat ini lebih dikarenakan faktor global. Ini kelihatan dampak dari tarif China sudah berdampak pada kita. Jadi saya melihat sumbernya lebih karena ekspor," tutur Lana kepada Kontan.co.id, Senin (17/12/2018).

Penurunan ekspor ini pun bisa dilihat dari penurunan ekspor ke tujuan negara, di mana ekspor ke Singapura menurun 16,75 persen secara bulanan (mom), ekspor ke China menurun 7,10 persen, ekspor ke AS menurun 5,04 persen, ekspor ke India pun menurun 14,65 persen.

Tak hanya ekspor yang menurun, kinerja impor di November menunjukkan penurunan sebesar 4,47 persen secara (mom), tetapi meningkat 11,68 persen (yoy).

Menurut Lana, impor ini pun harus dilihat dari penggunaan barangnya.

"Kalau impornya lebih besar bahan baku tidak apa-apa, karena itu produktif. Apalagi impor konsumsi turun 4,7 persen, impor bahan baku penolong turun 4,14 persen, dan impor barang modal juga turun 5,92 persen," jelas Lana.

Pertumbuhan impor secara tahunan memang meningkat. Namun, Lana memandang peningkatan impor ini masih positif.

"Ini mengindikasikan kegiatan usaha di 2018 sudah jauh lebih baik dibandingkan 2017," tambah Lana.

Melihat perkembangan defisit neraca dagang hingga November, Lana memperkirakan neraca perdagangan di Desember mendatang masih akan mengalami defisit.

Hal ini dikarenakan kondisi global yang masih bergejolak. Namun, dia berharap defisitnya tak melebihi 2,05 miliar dollar AS. Apalagi, setelah adanya perjanjian antara China dan AS yang sepakat menunda kenaikan tarif selama 90 hari.

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Ekonom Samuel: Penurunan ekspor jadi faktor penyebab defisit neraca dagang melebar

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/12/17/193100826/penurunan-ekspor-jadi-penyebab-defisit-neraca-perdagangan-melebar

Terkini Lainnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke