Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Terus Dapat "Disclaimer," Susi Marahi Jajaran KKP

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menumpahkan segala kekecewaannya kepada para jajaran di kementerian yang ia pimpin.

Menteri asal Pangandaran, Jawa Barat, itu pun marah lantaran ia menilai tak ada perubahan pola pikir dan pelaksaan anggaran di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) selama empat tahun.

Akibatnya, KKP terus-menerus mendapatkan opini disclaimer dari Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) untuk laporan keuangannya.

"Disclaimer itu akhirnya menjadi label saya di luar karena saya menterinya," ujarnya dalam acara di Kantor KKP, Jakarta, Kamis (20/12/2018).

Susi mengatakan, sejak awal menjadi menteri KKP, ia sudah meminta anggaran dua kali lipat untuk membangun sektor kelautan dan perikanan. Anggaran pun naik dari Rp 6,8 triliun menjadi Rp 13 triliun.

Dengan anggaran sebanyak itu, ia menargetkan membuat 3.000 kapal untuk nelayan. Namun, rencana itu buyar, pengadaan kapal jauh di bawah 1.000 kapal. Itu pun, kata Susi, banyak masalah.

Bahkan, imbuh Susi, KKP juga harus membayar lebih mahal untuk kapal-kapal yang dibuat.

Selain itu, Susi juga menyoroti tak terbangunnya 10 politeknik (poltek) dalam setahun. Padahal kata dia, anggaran peningkatan sumber daya manusia sudah naik lebih Rp 1 triliun.

"Saya ingat waktu itu ingin poltek ada 10, BPSDM anggarannya dari Rp 200 miliar jadi Rp1,5 triliun. Tahun pertama, berarti ada selisih Rp 1 triliun lebih, harusnya poltek 10 itu terbangun dalam setahun. Sekarang setelah 4 tahun hanya 7 yang terbangun," kata Susi.

Menteri nyentrik itu pun menyoroti proses pengadaan proyek di KKP yang tidak dilakukan setiap September-Oktober atau lebih cepat setiap tahunnya. Susi mengaku tidak mengerti mengapa hal itu terus dilakukan, padahal ia sudah minta untuk diubah.

Akibatnya, anggaran tidak terserap maksimal. Ia meminta agar jajarannya mengubah pola pikir dan pelaksaan anggaran.

Pasalnya, akibat pengelolaan anggaran yang tidak efektif dan efisien, anggaran KKP justru dikurangi.

Saat ini, kata dia, anggaran KKP hanya tinggal Rp 5,8 triliun. Hal ini akibat pengelolaan anggaran yang tidak baik.

"Negara bukan punya uang, negara sudah menyediakan uangnya. Tetapi, kapabilitas kita tidak bisa membuat anggaran itu terserap menjadi program pembangunan," ucapnya.

"Saya tadinya menolak tidak datang pagi ini karena capek. Polanya sama terus, tidak ada perubahan. Saya harap omelan pagi ini berpikir, semua eselon 1, 2, 3 dan para pengusaha," sambungnya.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/12/20/133733726/terus-dapat-disclaimer-susi-marahi-jajaran-kkp

Terkini Lainnya

Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke