Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan defisit neraca perdagangan di bulan November 2018 melebar menjadi 2,05 miliar dollar AS dari yang sebelumnya 1,82 miliar dollar AS. Angka tersebut adalah yang tertinggi selama tahun 2018 ini.
"Jangan terlalu kaget kalau kuartal IV (CAD) bisa sedikit di atas 3 persen dari PDB (Produk Domestik Bruto)," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo ketika memberikan keterangan pers terkait hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulanan di kantornya, Kamis (20/12/2018).
Sebelumnya, BI mencatat defisit transaksi berjalan di kuartal III-2018 sebesar 8,8 miliar dollar AS atau setara dengan 3,37 persen terhadap PDB.
Perry menjelaskan, posisi CAD yang berada di atas 3 persen bukanlah hal yang mengkhawatirkan. Sebab, penyebab dari defisit tersebut bukan hanya karena tingkat ekspor tidak sesuai dengan perkiraann, namun juga tingginya impor barang-barang modal. Sehingga, ujar Perry, meskipun defisit, namun komposisi impor yang cukup tinggi meliputi hal-hal yang produktif.
"Saya tekankan CAD yang tahun 2018 ini di sektar 3 persen itu bukan level alarming, kita sepakat lebih kepada menurunkan CAD dalam jangka pendek. Tidak alarming karena itu kualitasnya impor-impor yang produktif," ujar Perry.
https://ekonomi.kompas.com/read/2018/12/20/183800926/defisit-neraca-perdagangan-tinggi-bi-kerek-prediksi-cad-di-kisaran-3-persen