Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bankir: "Cloud" adalah Suata Keniscayaan

“Goalnya adalah bagaimana kita bisa mencapai sharing economy. Paling tidak development terlebih dahulu. Pengembangan ini butuh dukungan dari berbagai pihak,” ujar Bimo di Menara Mandiri, Jakarta Pusat, Kamis (20/12/2018).

Ia menyebut, dengan adanya pengembangan 4 bank BUMN dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) yang saling bekerja sama dalam meningkatkan teknologi sektor keuangan, akan ada berbagai keuntungan yang didapat.

“Perubahan di bisnis telnologi butuh support yg memadai, bank-bank Himbara tidak mau kalah dalam memperkirakan dan menyambut Industry 4.0. Sinergi cloud antar bank Himbara juga punya berbagai keuntungan,” kata Bimo.

Hal tersebut dibenarkan oleh VP IT Infrastructure PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Sonny Setiadi yang menyebut bahwa pihaknya bisa menghemat pembelanjaan hingga 78 persen.

“Reduce cost, sekarang bisa save 78 persen karena bisa 4-5 aplikasi dalam cloud,” ujar Sonny dalam kesempatan yang sama.

Sonny menjelaskan, untuk penambahan memori dan prosesor pun jika menggunakan cloud hanya dalam hitungan detik dan tidak mesti down time, dan lain-lain.

“Sekarang bisa saving waktu, hanya 10-15 menit,” katanya.

Tak pelak, Group Head IT Infrastructure PT Bank Mandiri Tbk (Mandiri) Victor Erico Korompis juga mengamini.

“Semakin cepat kita pindah (ke teknologi cloud) akan banyak hemat banyak hal, cost-nya dan data juga,” ujarnya.

Victor juga menjelaskan, dengan dikembangkannya Himbara Cloud, nantinya empat bank BUMN ini bisa saling bersinergi untuk saling mengefisiensikan cadangan data masing-masing.

“Kita akan saling berbagi kapasitas, jadi ketika butuh, anggota Himbara yang lain bisa saling meminjam kapasitas penyimpanan. Ini akan lebih efisien dari segi cost dan akan saling bersinergi juga,” paparnya.

Perubahan bisnis yang cepat merubah mendorong perkembangan teknologi juga menyesuaikan dengan kebutuhan. Victor menyebut bahwa penyimpanan komputasi awan bisa jadi jalan untuk tangatangan ini.

“Dinamika bisnis berubah. Cloud jadi salah satu solusi bagaimana bisa menjawab kebutuhan itu. Mau bisnis naik-turun banknya tidak rugi,” jelasnya.

Sebagai informasi, keempat bank BUMN yakni BRI, BNI, Mandiri dan BTN juga mengungkapkan nilai investasi atas pengembangan teknologi dan infrastruktur tahun 2019 nanti.

Untuk BRI, menyebut lebih dari Rp 3 triliun yang naik 20 persen dari tahun sebelumnya. Karena kita fokus untuk meluncurkan dan menguatkan digital, inklusi finansial, serta usaha mikro dan investasi di big data BRI.

Lalu, BNI meningkat 10 persen sekitar Rp 1 triliun. Dana ini akan digunakan untuk peremajaan infratruktur, membangun digital banking termasuk AI, blockchain dan cloud dan big data.

Sementara Bank Mandiri tidak menyebut secara gamblang.

“Antara BNI dan BRI lah,” Direktur Teknologi Informasi dan Operasi Bank Mandiri Rico Usthavia Frans pada kesempatan yang sama.

Terakhir adalah BTN yang menyebutkan untuk peremajaan dan resize infrastruktur IT, digitaisasi dan pengembangan bisnis proses.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/12/20/201600926/bankir--cloud-adalah-suata-keniscayaan-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke