Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tahun 2019, OVO Lirik Bisnis Layanan Keuangan

JAKARTA, KOMPAS.com - OVO, dompet digital milik PT Visionet International selama ini dikenal sebagai sebuah platform pembayaran. Tahun depan, OVO berencana merambah bisnis lain, yakni layanan keuangan.

Chief Product Officer OVO Albert Lucius mengatakan, hal ini dilakukan untuk mendukung program pemerintah untuk meningkatkan inklusi keuangan.

"Awalnya kita lihat OVO sebagai wallet, terus kota lihat merchant banyak yang bisa kita lakukan agar bisnisnya berkembang," ujar Albert di Jakarta, Kamis (20/12/2018).

Salah satu yang akan dilakukan OVO yakni pemberian modal kerja untuk tambahan modal usaha bagi para UMKM di akhir bulan. Dengan demikian, mereka tak perlu menunggu pembayaran dari pelanggan untuk menyetok barang di tokonya.

"Misal pedagang-pedagang yang sudah lama, kita bantu modal usahanya," kata Albert.

Zelain itu, ada pula metode pembayaran semacam cicilan bagi pengguna OVO. Ketika memberi barang tertentu dengan harga cukup tinggi, pembeli bisa punya opsi untuk membayar sebagian dulu di muka. Selebihnya bisa dibayar belakangan.

OVO juga berencana membua layanan asuransi pembelian barang.

"Kayak beli barang di Tokopedia ada asuransinya, misal beli tiket pesawat," kata Albert.

Untuk mencapai target tersebut, OVO terus membuka kerja sama dengan berbagai pihak, baik aplikasi, UMKM, maupun merchant. Selain itu, OVO juga mendukung program pemerintah agar UMKM terus tumbuh dan meningkatkan inklusi keuangan.

"Ini yang kita lihat sekarang untuk 2019. Bukan hanya untuk merchant tapi juga customer kita," lanjut dia.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/12/21/084139126/tahun-2019-ovo-lirik-bisnis-layanan-keuangan

Terkini Lainnya

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke