Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Gerindra: Freeport Dibayar Inalum Pakai Global Bond, Artinya Utang dari Asing...

Anggota BPN Ahmad Riza Patria menyebut, pembelian saham Freeport harusnya bisa menggunakan uang rakyat Indonesia.

"Orang bilang ini hebat, justru ini masalah. Kenapa? Karena Freeport itu yang dibayar Inalum menggunakan global bond, artinya utang dari asing. Sama aja dimiliki oleh asing, dibayar pakai dollar AS. Kita dibodohi aja," kata politikus Gerindra ini di Jakarta, Sabtu (22/12/2018).

Menurut dia, sejumlah cara bisa digunakan pemerintah untuk membayar transaksi tersebut. Yang pertama dengan memakai dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Kedua penyertaan BUMN, tiga umpamanya domestic bond, empat mobilisasi seluruh rakyat beli saham Inalum. Saya kira orang-orang Papua yang kaya-kaya itu beli, di Jawa beli, di Kalimantan beli, dan beli semua," sebut dia.

Dia menilai, pada prinsipnya Presiden itu diberi kepercayaan atau mandat oleh rakyat. Sehingga pemerintah harus mempertimbangan segala hal sebelum mengambil keputusan demi kebaikan Indonesia.

"Penyertaan modal Inalum itu pakai dana asing, sama aja McMoran juga nanti yang beli. Jelas ini, orang bilang hebat, ini justru keblinger ini. Kenapa enggak domestic bond?" ucapnya.

Riza pun mempertanyakan pemerintah karena tidak memobilisasi rakyat Indonesia untuk membelian saham Freeport. Ini dianggap merupakan sebagai bentuk nasionalisme.

"Pemerintah tidak bisa mobilisasi dana karena memang perekonomiannya lesu. Sederhana, kepentingan politik, pencitraan dan sebagainya. Ini juga menunjukkan pro asing. Karena Freeport dibayar oleh asing pakai global bond," tambahnya.

"Jadi rakyat cerdas sudah tahu ini akal-akalan. Tanya ahli ekonomi dan investasi. Ini sangat sederhana," sambungnya.

Sebagai informasi, Inalum awalnya akan melakukan pinjaman kepada sindikasi perbankan asing untuk membayar proses akuisisi ini.

Namun dengan sejumlah pertimbangan, akhirnya Inalum memilih menerbitkan global bond senilai 4 miliar dollar AS. Dengan rincian 3,85 miliar dollar AS digunakan untuk pembayaran saham dan 150 juta dollar AS untuk refinancing. 

Inalum dalam laporan yang diperoleh Kompas.com menyebut, penerbitan obligasi lebih   kompetitif  dan stabil  dibandingkan dengan pinjaman dari sindikasi perbankan asing. Pada pinjaman perbankan sendiri terdapat risiko suku bunga yang dapat melonjak di saat ketidakpastian ekonomi global.  

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/12/22/164033726/gerindra-freeport-dibayar-inalum-pakai-global-bond-artinya-utang-dari-asing

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke