Dalam sebuah surat internal yang telah beredar luas di media lokal, pendiri dan CEO Ofo Dai Wei mengakui bahwa pihaknya telah berada di bawah tekanan arus kas "besar" selama setahun terakhir. Ofo bahkan dikabarkan akan mengajukan status kebangkrutan.
Mengutip Forbes, Kamis (27/12/2018), startup layanan berbagi sepeda yang didukung Alibaba ini menyatakan bahwa perusahaan tidak dapat mengumpulkan dana eksternal. Berdasarkan surat itu, Dai pun berencana untuk memotong semua biaya operasional, sehingga Ofo dapat mengembalikan simpanan pengguna dan membayar pemasok.
"Selama tahun lalu, kami telah menanggung tekanan arus kas yang sangat besar. Kami harus mengembalikan deposit pengguna, membayar kembali pemasok kami, dan menjaga perusahaan tetap berjalan. Kami harus mengubah setiap yuan menjadi tiga kali lipat,” sebutnya seperti dikutip dari media lokal.
Sementara Dai sendiri menolak permintaan untuk mengomentari masalah ini.
Dai juga baru-baru ini dimasukkan daftar hitam oleh pengadilan Beijing karena tidak memenuhi kewajiban utangnya.
Para analis menyebut, masalah arus kas Ofo sebagian besar didorong oleh persaingan yang ketat di pasar yang masih belum terbukti secara komersial.
"Ofo telah dibajak oleh modal," kata Zhang Yi, pendiri konsultan iiMedia Research.
“Investor ingin perusahaan bersaing, tetapi persaingan telah berubah menjadi kacau dan tidak rasional. Sekarang, valuasi yang tinggi, tidak ada lagi yang mau mendanai bisnis ini,” tambah dia.
Berdasarkan analisis Zhang, hasil terbaik Ofo adalah menemukan pembeli yang cocok.
"Masih ada kebutuhan untuk sepeda bersama, jadi saya tidak berpikir Ofo akan mati dalam seketika," katanya.
Sementara baru-baru ini, ratusan orang yang marah berbaris di luar kantor pusat Ofo di Beijing. Mereka meminta pengembalian uang deposit.
Pengguna pada awalnya diminta untuk membayar deposit 99 yuan sebelum menggunakan sepeda Ofo, dan kemudian jumlahnya kemudian dinaikkan menjadi 199 yuan.
Mereka dapat meminta pengembalian dana melalui aplikasi Ofo, tetapi menetapkan masa tunggu 15 hari. Dan beberapa pengguna telah mengeluh di media sosial bahwa mereka tidak bisa mendapatkan uang mereka kembali bahkan setelah masa tunggu berakhir.
Didirikan pada tahun 2014 sebagai proyek universitas pada awalnya, Ofo telah berhasil menarik investor antara lain raksasa e-commerce China Alibaba. Tahun 2017, Ofo meraih valuasi 2 miliar dollar AS.
https://ekonomi.kompas.com/read/2018/12/27/164400926/ofo-dari-startup-bernilai-miliaran-dollar-as-hingga-terancam-bangkrut