Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Suka Belanja? Waspadai Diskon Abal-abal Akhir Tahun

Ketua Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi mengatakan, salah satu karakter konsumen adalah mendapatkan diskon harga saat melakukan transaksi pembelian, baik produk barang dan atau jasa. Sementara dari sisi marketing, merupakan hal lumrah produsen memberikan diskon atau promosi terhadap barang yang dijual, apalagi menjelang tutup tahun.

"Banyak pusat-pusat belanja yang menawarkan great sale, big sale, mid night sale, dan lain-lain," kata Tulus dalam keterangan resminya dikutip Kompas.com, Minggu (30/12/2018).

Menurut Tulus, banyaknya diskon yang dihadirkan pusat perbelanjaan atau produsen tersebut harus dicermati dengan baik dan bijak. Selain itu, konsumen juga harus bersikap cerdas dan waspada.

"Mengapa? lazimnya pemberian diskon dilakukan dengan cara menaikkan harga terlebih dahulu, lalu diberikan diskon atau potongan harga. Jika hal ini yang terjadi maka layak disebut diskon palsu alias diskon abal-abal. Lihatlah harga barang tersebut dengan kualitasnya, kalau perlu dibandingkan dengan barang sejenis di tempat lain," jelasnya.

Dia menambahkan, konsumen juga sebaiknya waspadai strategi marketing seperti 'membeli dua, gratis satu'. Bisa jadi konsumen merasa lebih murah karena mendapatkan tiga item barang, tapi harga yang dikeluarkan untuk dua item barang saja. Konsumen tidak sadar bahwa ini adalah jebakan betman.

"Karena konsumen harus mengeluarkan uang lebih banyak dari rencana semula," tuturnya.

Praktik lain, sambung Tulus, diskon diberikan tetapi untuk barang yang sudah lama (old fashion), khususnya untuk produk sandang. Bahkan yang lebih ekstrim diskon diberikan karena barang tersebut ada cacat tersembunyi misalnya sobek, kancingnya sudah lepas, dan lainnya.

"Bahkan pada batas tertentu diskon diberikan kepada produk makanan atau minuman yang sudah mendekati kadaluwarsa," ujarnya.

Selain mengingatkan konsumen, YLKI juga meminta para pelaku usaha untuk tetap mengedepankan itikad baik dalam berbisnis. Jangan mengusung praktik dagang curang dan manipulatif.

Pasalnya, praktik ini masuk ke dalam tindakan kriminal dan bisa dipidana menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.

"Seharusnya pemerintah, khususnya Kemendag dan atau Dinas Perdagangan rutin melakukan market control untuk checking harga. Apalagi dalam momen hari raya atau tutup tahun. Dan memberikan sanksi tegas bagi pelaku usaha atau retailer yang nakal dan melanggar aturan," tegasnya.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/12/30/174000026/suka-belanja-waspadai-diskon-abal-abal-akhir-tahun

Terkini Lainnya

Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Whats New
KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

BrandzView
5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

Spend Smart
Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Whats New
Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, KemenKop UKM Terus Lakukan  Sosialisasi dan Dorong Literasi

Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, KemenKop UKM Terus Lakukan Sosialisasi dan Dorong Literasi

Whats New
Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Whats New
Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Whats New
Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Whats New
Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Whats New
Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Work Smart
Alfamart soal Tukang Parkir Liar: Cuekin Aja

Alfamart soal Tukang Parkir Liar: Cuekin Aja

Whats New
Laju Kredit BTN hingga April 2024 Bergerak Menuju Target

Laju Kredit BTN hingga April 2024 Bergerak Menuju Target

Whats New
Sejak 2019, MRT Jakarta Layani 106,51 Juta Penumpang

Sejak 2019, MRT Jakarta Layani 106,51 Juta Penumpang

Whats New
Melirik Undangan Digital, Solusi Modern dan Praktis di Era Teknologi

Melirik Undangan Digital, Solusi Modern dan Praktis di Era Teknologi

Rilis
Kemenperin: Investasi China di RI Capai Rp 451,7 Triliun dalam 4 Tahun Terakhir

Kemenperin: Investasi China di RI Capai Rp 451,7 Triliun dalam 4 Tahun Terakhir

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke