Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perketat Aturan E-commerce, India Bikin Amazon dan Walmart Kelimpungan

NEW DELHI, KOMPAS.com - Raksasa e-commerce global Amazon dan Walmart harus menghadapi peraturan baru di India yang bisa menghalangi mereka menafaatkan keuntungan dari industri e-commerce.

Pemerintah India telah meluncurkan regulasi baru yang melarang perusahaan e-commerce asing untuk menawarkan produk eksklusif, seperti smartphone kepada pelanggannya.

Dikutip dari CNN, Senin (31/12/2018), peraturan baru yang dirilis pada Rabu (26/12/2018) lalu tersebut nampaknya juga akan menutup celah yang memungkinkan para penjual atau pengecer asing dalam memasarkan produk mereka sendiri melalui perusahaan afiliasi yang menaungi.

Aturan tersebut akan berlaku per 1 Februari 2019. Bisa dikatakan, adanya peraturan tersebut mencerminkan kekhawatiran sebagian besar ekonomi dunia yang paling cepat berkembang dapat didominasi oleh perusahaan-perusahaan asal AS.

"Entitas e-commerce yang menyediakan marketplace akan secara langsung maupun tidak langsung memengaruhi harga barang ataupun jasa dan harus bisa menjaga tingkat persaingan pasar yang adil," sebut pemerintah setempat dalam peraturan barunya.

Sebagai catatan, Amazon telah melakukan ekspansi dengan nilai miliaran dollar AS di India, bahkan telah membeli 49 persen dari rantai pasar swalayan paling populer di sana.

Sementara Walmart, telah mengambil alih Flipkart, e-commerce terbesar di India dan pesaing terbesar Amazon di wilayah tersebut, pada Mei 2018 dengan menghabiskan 16 miliar dollar AS untuk membeli sahamnya sebesar 77 persen.

Dalam mengembangkan bisnisnya di India, perusahaan tersebut telah melakukan berbagai strategi termasuk penawaran diskon besar-besaran serpta pemasaran produk-produk eksklusif, yang membuat mereka sukses di AS.

Salah satu sumber dari Amazon menyatakan perusahaan saat ini tengah mengkaji aturan baru untuk menyesuaikan regulasi pemerintah, sementera Flipkart belum memberikan keterangan lebih lanjut.

Dalam beberapa tahun belakangan India tengah membuka pintu investasi asing, menarik masuk gelombang perusahaan multinasionanal. Namun, perubahan peraturan yang sifatnya tiba-tiba dan cenderung tak konsisten telah menimbulkan kelihan beberapa perusahaan asing.

Walaupun demikian, beberapa perusahaan lokal India mendukung langkah pemerintah tersebut.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/12/31/140000326/perketat-aturan-e-commerce-india-bikin-amazon-dan-walmart-kelimpungan

Terkini Lainnya

PTMP Tebar Dividen Rp 4,2 Miliar, Perdana Sejak IPO

PTMP Tebar Dividen Rp 4,2 Miliar, Perdana Sejak IPO

Whats New
Apa itu NPWP? Ini Penjelasannya

Apa itu NPWP? Ini Penjelasannya

Work Smart
Great Eastern Life Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 208 Miliar Sepanjang 2023

Great Eastern Life Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 208 Miliar Sepanjang 2023

Whats New
Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Whats New
Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Earn Smart
Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Whats New
Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke