Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

"Ramp Check" Pesawat Diintensifkan Hingga 6 Januari 2019

Ini dilakukan dalam rangka pengawasan keselamatan dan keamanan angkutan udara yang masih dalam periode libur Natal dan Tahun Baru 2019.

“Seluruh jajaran Ditjen Hubud siap untuk mendukung kelancaran pelaksanaan angkutan udara Nataru," kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Polana B. Pramesti, Jakarta, Selasa (1/1/2019).

Beberapa isu menjadi perhatian. Mulai isu keselamatan dan keamanan penerbangan, bencana alam, gangguan cuaca ekstrim, penggunaan narkoba, lonjakan penumpang hingga kapasitas angkutan udara.

Kementerian Perhubungan kata dia, telah menyiapkan antisipasinya serta penanganan berbagai hal yang masuk ke dalam isu-isu yang menjadi perhatian.

Setidaknya ada 8 isu yang menjadi perhatian yakni kelaikan armada pesawat udara, memaksimalkan kapasitas penerbangan reguler, rotasi pesawat yang lebih sederhana, menyiapkan armada pesawat cadangan beserta crew cadangan.

Selain itu ada juga ada juga keeping slot dan menyampaikan rencana pembatalan penerbangan, soal perubahan (uji coba & cut off) terhadap sistem IT internal, delay management dan antisipasi mitigasi terhadap bencana atau kondisi kahar lainnya.

Total jumlah penumpang periode libur Natal dan Tahun Baru rute domestik dan internasional mencapai 3,28 juta orang dari 20-30 Desember 2018. Angka ini menunjukan penurunan sebesar 13 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

https://ekonomi.kompas.com/read/2019/01/01/171308326/ramp-check-pesawat-diintensifkan-hingga-6-januari-2019

Terkini Lainnya

Negara Penghasil Karet Terbesar Ketiga di Dunia Adalah Vietnam

Negara Penghasil Karet Terbesar Ketiga di Dunia Adalah Vietnam

Whats New
OJK Cabut Izin BPR Bank Jepara Artha di Jawa Tengah

OJK Cabut Izin BPR Bank Jepara Artha di Jawa Tengah

Whats New
Efek Taylor Swift, Maskapai Catat Lonjakan Perjalanan Udara ke Eropa

Efek Taylor Swift, Maskapai Catat Lonjakan Perjalanan Udara ke Eropa

Whats New
Bukan Hanya Bitcoin, Aset Kripto 'Alternatif' Juga Kian Menguat

Bukan Hanya Bitcoin, Aset Kripto "Alternatif" Juga Kian Menguat

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Kemenhub Sebut Kenaikan TBA Tiket Pesawat Tunggu Momen yang Tepat

Kemenhub Sebut Kenaikan TBA Tiket Pesawat Tunggu Momen yang Tepat

Whats New
Tiga Negara di Dunia dengan Jumlah Penduduk Terbesar, India Juaranya

Tiga Negara di Dunia dengan Jumlah Penduduk Terbesar, India Juaranya

Whats New
Proses Studi Kelayakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Dilanjutkan Pemerintahan Prabowo-Gibran

Proses Studi Kelayakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Dilanjutkan Pemerintahan Prabowo-Gibran

Whats New
Cek Harga Bahan Pokok, KPPU Sidak Pasar di 7 Kota

Cek Harga Bahan Pokok, KPPU Sidak Pasar di 7 Kota

Whats New
Kebijakan Impor Terbaru Dinilai Bisa Normalkan Pasar

Kebijakan Impor Terbaru Dinilai Bisa Normalkan Pasar

Whats New
Jadi Tuan Rumah ITS Asia Pacific Forum, Indonesia Bakal Pamerkan Transportasi di IKN

Jadi Tuan Rumah ITS Asia Pacific Forum, Indonesia Bakal Pamerkan Transportasi di IKN

Whats New
Apindo Nilai Kolaborasi TikTok Shop-Tokopedia Bisa Pacu Transformasi Digital di RI

Apindo Nilai Kolaborasi TikTok Shop-Tokopedia Bisa Pacu Transformasi Digital di RI

Whats New
Lowongan Kerja KAI Services untuk Lulusan S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja KAI Services untuk Lulusan S1, Ini Persyaratannya

Work Smart
Presdir Baru Sampoerna Ivan Cahyadi: Keberagaman di Sampoerna Itu Mutlak, karenanya Perusahaan Bisa Bertahan 111 Tahun

Presdir Baru Sampoerna Ivan Cahyadi: Keberagaman di Sampoerna Itu Mutlak, karenanya Perusahaan Bisa Bertahan 111 Tahun

Whats New
Apa Itu Negara Dunia Ketiga dan Kenapa Berkonotasi Negatif?

Apa Itu Negara Dunia Ketiga dan Kenapa Berkonotasi Negatif?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke