Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Realisasi APBN 2018 Pecahkan Rekor?

Meski penyampaian realisasi APBN merupakan hal yang rutin dilakukan oleh Kementerian Keuangan, namun hari ini merupakan realisasi final tahun anggaran 2018.

Artinya, bisa diketahui pasti realisasi penerimaan negara, belanja negara, defisit APBN, keseimbangan primer hingga pembiayaan utang selama 2018.

Optimisme Tembus Rekor

Sejak awal Desember 2018, Kementerian Keuangan menyatakan optimisme realisasi APBN 2018 akan lebih baik dari 2017. Hal itu mengacu kepada realisasi APBN hingga November 2018 lalu.

Saat itu realisasi pendapatan negara mencapai Rp 1.656 triliun, atau naik 18,2 persen dibandingkan periode yang sama 2017. Namun angka itu baru 87,3 persen dari target di APBN 2018.

Sedangkan realisasi belanja negara mencapai Rp 1.942 triliun atau naik 11 persen dari dibandingkan periode yang sama tahun 2017. Angka tersebut baru 87,5 persen dari target di APBN 2018.

Total defisit anggaran hingga November 2018 sebesar Rp 288 triliun, atau 1,95 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) RI. Defisit tersebut di bawah asumsi APBN 2018 yang sebesar 2,19 persen.

Direktur Jenderal Anggaran, Kemenkeu, Askolani yakin defisit di bawah 2 persen bisa dijaga hingga tutup tahun. Bila itu terjadi kata dia, maka rekor baru akan tercipta.

"Ini mungkin pencapaiaan yang pertama kali (pasca reformasi) bahwa kita bisa kendalikan defisit APBN di bawah 2 persen dengan tanpa APBN-P," kata dia Bali, Rabu (5/12/2018).

Sebenarnya, angka defisit di bawah 2 persen pernah terjadi sebelumnya. Sebut saja pada 2012 lalu. Saat itu defisit APBN hanya Rp 153 triliun, atau 1,5 persen dari PDB.

Namun realisasi APBN 2018 diyakini tetap bisa pecahkan rekor lantaran tak ada APBN Perubahan. Berbeda dengan 2012, saat itu APBN mengalami perubahan di tengah jalan.

Padahal kata Askolani, setiap tahun pemerintah biasanya mengajukan APBN-P ke DPR. Hal itu dilakukan dengan berbagai pertimbangan. Namun tidak untuk 2018.

Catatan Sri Mulyani

Menteri Keuangan Sri Mulyani menuliskan sudah membuat catatan di buku catatannya. Banyak hal yang ia tulis, salah satunya membocorkan sedikit realisasi APBN 2018.

Dalam cacatan yang ia tulis kembali di akun Facebook pribadinya, Menkeu mengatakan bahwa APBN 2018 ditutup dengan baik.

Ia menyebut angka defisit APBN 2018 yang hanya sebesar 1,72 persen dari PDB, lebih rendah dari asumsi APBN 2018 yang sebesar 2,19 persen. "Ini adalah defisit terkecil sejak 2012," tulis Sri Mulyani.

Tak hanya itu, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut juga mengungkapan, keseimbangan primer APBN 2018 justru surplus Rp 4,1 triliun. Baginya hal ini merupakan capaian.

"Ini surplus keseimbangan primer sejak 2011. Prestasi," kata Sri Mulyani.

Meski begitu ia belum menyebutkan angka pasti realisasi penerimaan negara dan belanja negara 2018. Angka-angka itu baru akan disampaikan pada hari ini sekitar membujuk 14.00 WIB. Benarkah akan ada rekor baru?

https://ekonomi.kompas.com/read/2019/01/02/093500426/realisasi-apbn-2018-pecahkan-rekor-

Terkini Lainnya

Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke