Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo mengatakan, masa penerbitan obligasi berkelanjutan tersebut akan dilakukan hingga tahun 2021.
"Ya pokoknya semester I 2019. Ini 3 tahun, bisa Rp 8 triliun, Rp 8 triliun, Rp 4 triliun," ujar Haru ketika ditemui awak media selepas Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Jakarta, Kamis (3/1/2018).
Haru lebih lanjut menjelaskan, penerbitan obligasi akan disesuaikan dengan kondisi likuiditas perseroan. Ke depannya, penerbitan obligasi akan memperkuat pendanaan jangka panjang BRI sekaligus mendukung aksi korporasi yang akan dilakukan hingga tiga tahun ke depan.
"Iya (termasuk untuk akuisisi perusahaan asuransi umum). Nanti diterbitkan sesuai dengan kebutuhan," ucap Haru.
Sebelumnya, Direktur Utama BRI Suprajarto mengatakan, BRI tahun ini akan mengakuisisi sebuah perusahaan asuransi umum. Meskipun belum memberi penjelasan lebih lanjut, pihak perseroan telah membidik perusahaan asuransi yang akan diakusisi.
"Pasti ada dong (yang diincar)," sebutnya.
Perseroan sendiri telah mencadangkan Rp 1,5 triliun dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan untuk proses akusisi tersebut.
https://ekonomi.kompas.com/read/2019/01/03/214600626/semester-i-bri-akan-terbitkan-obligasi-rp-20-triliun