Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Gubernur BI Optimistis Risiko Perekonomian Global Tak Setinggi 2018

Salah satunya terkait kenaikan suku bunga Federal Reserve. BI memperkirakan hanya akan terjadi dua kali kenaikan Fed Fund Rate (FFR). Tahun lalu, bank sentral Amerika Serikat itu menaikknya suku bunga acuanny hingga empat kali.

"Secara keseluruhan risikonya saya katakan lebih positif dibanding tahun lalu. Tahun lalu (prediksi) tiga kali dibandingkan sekarang jadi dua kali. Masih terjadi risiko, tapi kadar risiko tidak setinggi sebelumnya," jelas Perry ketika ditemui awak media di kantornya, Jumat (4/1/2019).

Sebelumnya, BI memerkirakan The Fed masih akan meningkatkan suku bunga acuan mereka sebanyak tiga kali pada 2019 ini. Sedangkan pelaku pasar ada yang memproyeksi kenaikan FFR tahun ini hanya terjadi satu kali.

Sebagai catatan, agresifnya normalisasi kebijakan moneter The Fed tahun lalu membuat BI juga harus menaikkan suku bunganya hingga 175 basis points (bps) menjadi 6 persen hingga akhir tahun.

Selain itu, BI juga mengaku masih mengamati kondisi perkembangan pasar global. Di mana pekan depan rencananya Amerika Serikat dan China akan melakukan negosiasi perdagangan. Kedua negara ekonomi raksasa dunia tersebut terlibat perang dagang dengan saling meningkatkan tarif impor ke masing-masing negara.

"Kita pantau terus nanti minggu depan bagaimana solusi dari ketegangan perdagangan, kelanjutannya itu juga tentu meredakan premi risiko di pasar keuangan global," ujar Perry.

Hal lain yang menjadi perhatian BI adalah pertumbuhan ekonomi China yang tahun ini diperkirakan melambat. BI sendiri memrediksi, pertumbuhan ekonomi China tahun ini sebesar 6,5 persen, lebih rendah dari tahun lalu yang sebesar 6,6 persen.

"Jadi memang ada kecenderungan melambat di ekonomi China," ucap Perry.

https://ekonomi.kompas.com/read/2019/01/04/171200726/gubernur-bi-optimistis-risiko-perekonomian-global-tak-setinggi-2018

Terkini Lainnya

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke