Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dua Bank Hasil Merger Akan Beroperasi pada Semester I 2019

Pertama, rencana merger antara PT Bank Dinar Indonesia Tbk (DNAR) dengan PT Bank Oke Indonesia. Investor asing asal Korea Selatan, yaitu APRO Financial Co. Ltd, sudah merampungkan proses akuisisi Bank Dinar pada 25 Oktober 2018 lalu.

Direktur Utama Bank Dinar Hendra Lie menuturkan, bila seluruh proses berjalan mulus, merger akan rampung sebelum semester I 2019 berakhir, tepatnya pada Mei. Awalnya, rencana penggabungan dua bank ini ditarget selesai pada tahun lalu.

Namun, lantaran banyak proses perizinan dan administrasi yang harus disiapkan, penggabungan kedua bank ini mundur ke tahun 2019.

"Untuk proses merger memang perlu proses panjang, kami perusahaan terbuka dan harus izin ke OJK Pasar Modal dan nanti ke OJK Perbankan untuk merger," kata Hendra seperti dikutip dari Kontan.co.id, Senin (7/1/2019) lalu.

Kantor jasa penilai publik (KJPP) juga akan menggelar valuasi aset dan saham perusahaan. DNAR akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 26 Februari 2019 untuk meminta persetujuan pemegang saham terkait aksi korporasi tersebut.

Menurut hitungan Hendra, pascapenggabungan Bank Dinar dan Bank Oke, total modal inti bank gabungan menjadi Rp 1,6 triliun. Otomatis, bank baru tersebut akan langsung masuk dalam kategori bank umum kelompok usaha (BUKU) II.

Catatan saja, saat ini komposisi kepemilikan saham Bank Dinar sebagian besar mendekap di APRO Financial Co.Ltd sebesar 77,38 persen sementara sisanya merupakan milik masyarakat. Sementara itu, sebanyak 99 persen saham Bank Oke sudah dipegang oleh APRO Financial Co.Ltd dan 1 persen dimiliki oleh I Wayan Gatha selaku pendiri perusahaan.

Dua bank lain, yakni PT Bank Agris Tbk (AGRS) dan PT Bank Mitraniaga Tbk (NAGA), juga akan bergabung tahun ini. Sang investor yakni Industrial Bank of Korea (IBK) dalam keterangan resminya mengaku sudah memperoleh lampu hijau dari OJK terkait rencana akusisi dua bank tersebut.

Manajemen IBK meyakini, bank gabungan antara Bank Agris dan Bank Mitraniaga ini akan berdiri pada semester I 2019. Bank gabungan antara Agris dan Mitraniaga juga akan langsung masuk dalam kategori BUKU II dengan modal inti sebesar Rp 1 triliun hingga Rp 5 triliun.

Sebagai informasi, saat ini pemegang saham Bank Agris adalah PT Dian Intan perkasa dengan kepemilikan 82,59 persen dan sisanya merupakan saham milik publik.

Adapun pemegang saham mayoritas Bank Mitraniaga adalah Yeo Willy Yonathan dengan kepemilikan sebesar 72,07 persen. PT Sarana Steel Corporation juga memegang 9,89 persen saham Bank Mitraniaga. Adapun sisanya dimiliki Kamtono Kosasih sebanyak 5,1 persen.

OJK sebagai regulator sudah memberi persetujuan terkait aksi korporasi investor asing tersebut di Tanah Air dan kini keduanya sudah dalam proses penyelesaian perizinan dan pengkajian.

"Masih proses, masih berjalan dan tidak ada masalah," kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Heru Kristiyana. (Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang)

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Dua bank hasil merger siap beroperasi sebelum tutup semester I 2019


https://ekonomi.kompas.com/read/2019/01/07/081000426/dua-bank-hasil-merger-akan-beroperasi-pada-semester-i-2019

Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Mahal, Pemerintah Masifkan Gerakan Pangan Murah di Jakarta

Harga Bawang Merah Mahal, Pemerintah Masifkan Gerakan Pangan Murah di Jakarta

Whats New
Anggota DPR Minta OJK Tangani Aduan Layanan Paylater

Anggota DPR Minta OJK Tangani Aduan Layanan Paylater

Whats New
Kenaikan Suku Bunga BI Tidak Serta Merta Menahan Laju Pertumbuhan Ekonomi

Kenaikan Suku Bunga BI Tidak Serta Merta Menahan Laju Pertumbuhan Ekonomi

Whats New
Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke