Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sepanjang 2018, Tunaiku Salurkan Kredit Lebih dari Rp 1 Triliun

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan fintech peer to peer lending (P2P), Tunaiku melaporkan penyaluran kredit lebih dari Rp 1 triliun.

Managing Director Amar Bank, induk perusahaan Tunaiku, Vishal Tulsian mengatakan, jumlah ini tumbuh lima kali lipat dibandingkan 2017 yang mencapai Rp 200 miliar. Tunaiku telah menyalurkan kredit kepada lebih dari 170.000 masyarakat Indonesia.

"Prestasi ini tidak dapat dipisahkan dari partisipasi setiap stakeholder di Tunaiku, terutama nasabah kami yang mempercayakan kebutuhan keuangan mereka kepada kami sebagai pilihan produk KTA digital mereka," kata Tulsian dalam keterangan resminya, Rabu (9/1/2019).

Ia menuturkan, selama 2018 banyak kegiatan yang dilakukan untuk memberikan pelayan terbaik kepada nasabahnya, salah satunya ialah Sehari Bersama Nasabah. Dengan adanya ini, pihaknya dapat memahami kebutuhan nasabah dengan lebih baik.

"Kegiatan ini secara rutin dilakukan oleh karyawan Tunaiku dimana atas izin nasabah, mereka mengamati kegiatan sehari-hari nasabah untuk lebih memahami masalah keuangan dan kebutuhan nasabah dan kadang-kadang perkembangan usaha jika nasabah adalah pengusaha," ujarnya.

Tunaiku saat ini tersedia di wilayah Jabodetabek, Surabaya, dan 10 kota besar lain sehingga meningkatkan dampak sosial di 16 kota di Indonesia. Area layanan perluasan Tunaiku mengikuti hasil analisis pasar untuk mencapai populasi usia kerja dan pengguna internet yang berusia antara 21 hingga 35 tahun.

Tunaiku menargetkan pinjaman pribadi untuk kebutuhan produktif dan usaha kecil menengah (UKM). Pencapaian ini sangat didukung oleh peningkatan layanan nasabah yang berkelanjutan bagi semua nasabah Tunaiku.

https://ekonomi.kompas.com/read/2019/01/09/100054026/sepanjang-2018-tunaiku-salurkan-kredit-lebih-dari-rp-1-triliun

Terkini Lainnya

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Whats New
Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke