Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Belum Akan Naikkan Suku Bunga Acuan, The Fed Masih "Wait and See"


WASHINGTON, KOMPAS.com - Gubernur bank sentral AS Federal Reserve Jerome Powell mengatakan, pihaknya masih sabar menunggu sekaligus mengawasi kondisi ekonomi sebelum menyesuaikan suku bunga acuan lagi.

The Fed masih melihat bagaimana risiko global akan berdampak pada ekonomi domestik AS.

"Kami dalam situasi di mana kami bisa sabar dan fleksibel, 'wait and see' terhadap situasi yang berkembang. Saya pikir untuk sementara kami akan menunggu dan memantau," ujar Powell sebagaimana dikutip dari Bloomberg, Jumat (11/1/2019).

Diketahui, saham AS anjlok setelah Powell mengatakan bank sentral bertahan dengan proses penyusutan neraca ke tingkat yang lebih normal. Hal ini menghilangkan stimulus untuk menghidupkan kembali perekonomian setelah krisis keuangan dan resesi satu dekade lalu.

Pada tahun sebelumnya, timbul kecenderungan The Fed akan kembali menaikkan tingkat suku bunga sekitar dua kali pada 2019. Namun, belakangan Powell menyatakan bahwa dirinya mendengarkan baik-bak pesan yang dikirim pasar tentang risiko penurunan. 

Banyak pejabat merasa bank sentral mampu bersabar tentang kebijakan lebih lanjut menunjukkan The Fed dapat menahan suku bunga hingga Maret atau lebih lama karena menunggu kejelasan tentang risiko untuk pertumbuhan global yang dapat memengaruhi ekonomi AS.

Pada Desember lalu, para pembuat kebijakan Fed memproyeksikan pertumbuhan ekonomi di atas tren untuk tahun ini. Mereka memperkirakan tingkat pengangguran juga akan turun lebih jauh.

Perkiraan tersebut muncul didukung oleh laporan pasar tenaga kerja pada Desember lalu, yang menunjukkan adanya tambahan 12.000 pekerjaan non-pertanian, terbesar dalam 10 bulan terakhir.

Tingkat pengangguran berada pada level 3,9 persen. Bank sentral memperkirakan rata-ratanya akan turun menjadi 3,5 persen dalam tiga bulan terakhir tahun ini.

Meski begitu, bank sentral AS menghadapi tahun yang menantang yang menyulitkan komunikasi mereka. Pasar keuangan menambah berbagai risiko terhadap prospek, mulai dari melambatnya pertumbuhan global hingga potensi perang dagang yang berkepanjangan dengan China.

https://ekonomi.kompas.com/read/2019/01/11/094500226/belum-akan-naikkan-suku-bunga-acuan-the-fed-masih-wait-and-see-

Terkini Lainnya

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Whats New
CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Whats New
Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Whats New
The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke