Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Aliran Dana Asing di Awal Tahun Masuk Rp 6,8 Triliun

Sampai dengan minggu pertama Januari, aliran dana masuk mencapai Rp 6,8 triliun melalui instrumen Surat Berharga Negara (SBN), saham, obligasi korporasi dan SBN Syariah.

Derasnya aliran dana asing yang masuk ke pasar keuangan dalam negeri tersebut membuat rupiah hingga Jumat (11/1/2018) menguat 1,8 persen (year to date) terhadap dollar AS.

"Gambaran positif membuat rupiahnya sendiri kalau kita lihat mengalami apresiasi year to date 1,8 persen," ujar Dody ketika ditemui awak media di kawasan perkantoran BI, Jakarta.

Ketika ditanya mengenai probabilitas rupiah bergerak ke arah Rp 13.800 per dollar AS, Dody mengatakan BI akan menjaga fundamental rupiah agar tetap bergerak stabil seperti dalam satu minggu belakangan ini.

"Kita nggak bicara level ya, tentunya BI akan menjaga fundamental rupiahnya berada di situ," ujar dia.

Meksipun dari sisi eksternal terdapat sentimen positif dari hasil negosiasi perang dagang, di sisi lain masih terdapat beberapa faktor eksernal yang mungkin akan membayangi kinerja rupiah ke depan, yaitu ketidakpastian di pasar keuangan global.

Negara-negara di kawasan Eropa diperkirakan masih akan mengoreksi pertumbuhan ekonomi mereka tahun ini. Selain Eropa, negara kawasan Asia seperti Jepang dan China juga mengoreksi laju pertumbuhan ekonominya bias ke bawah.

"Tapi untuk AS pertumbuhannya masih cukup solid perkiraan mereka pertumbuhannya tidak secepat 2018," ujar Dody.

https://ekonomi.kompas.com/read/2019/01/11/160200926/aliran-dana-asing-di-awal-tahun-masuk-rp-6-8-triliun

Terkini Lainnya

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke