Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

BI: Tren Defisit Neraca Perdagangan RI Menurun

Namun, Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo tren defisit defisit tersebut akan menurun. Sebagai catatan, rilis neraca perdagangan akan dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pekan depan.

"Neraca perdagangan kita tunggu saja, memang masih ada tekanan dari sisi impor yang masih tinggi," ujar Dody ketika ditemui awak media di kawasa perkantoran BI, Jumat (11/1/2019).

Masih tingginya impor sebagian besar masih didominasi dengan barang modal karena kegiatan investasi dalam negeri yang cukup besar.

Meski masih defisit, Dody memandang tren defisit neraca perdagangan akan menurun.

"Kalau langsung terjadi surplus itu juga apa penyebabnya? Apakah kenaikan yang tajam dari ekspor atau kenaikan yang tajam dari impor? Tentunya tren kita lihat dan kita melihat juga impor barang modal yang terkait investasi mendorong impor tinggi, tapi trennya ke arah penurunan," jelas Dody.

Dody menekankan, kondisi fundamental perekonomian dalam negeri yang cenderung masih cukup kuat didukung dari konsumsi. Teranyar, survei perdagangan eceran BI yang mengindikasikan Indeks Penjualan Riil (IPR) pada November 2018 tumbuh 3,4 persen (yoy) lebih tinggi dari 2,9 persen (yoy) pada Oktober 2018.

"Angka survei perdagangan eceran itu masih cukup tinggi, ekspektasi konsumen melakukan spending kegiatan mereka masih cukup baik," ujar dia.

Hingga kuartal terakhir 2018, angka pertumbuhan konsumsi dalam negeri masih di kisaran 5 persen sampai 5,5 persen.

https://ekonomi.kompas.com/read/2019/01/11/164050426/bi-tren-defisit-neraca-perdagangan-ri-menurun

Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke