"Pasti ada yang tidak beres," ujar Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (11/1/2019).
Indonesia sebagai produsen karet turut terkena imbas anjloknya harga karet di pasar Internasional. Pemerintah pun sudah melakukan penelusuran mencari akar masalah itu ke bursa saham di Singapura dan China.
Usai penelusuran, pemerintah perlu adanya pembicaraan dengan pasar di Singapura dan China terkait harga karet yang terus anjlok.
"Ada spekulan banyak yang memainkan informasi, sehingga kita sudah lihat stock-nya itu paling juga dua bulanan, tidak mesti menjatuhkan harga," kata dia.
Oleh karena itu ucap Darmin, pemerintah sedang mengajak Thailand dan Malaysia untuk ikut bicara soal anjloknya harga karet.
"Kamj perlu duduk bersama, mengambil langkah supaya mekanisme benar," ucap Darmin.
Dalam satu tahun terakhir, harga karet mengalami penurunan. Berdasarkan data Tokyo Commodity Exchange (Tocom), harga latar level 206,80 yen per kilogram (kg) pada 4 Januari 2018 lalu.
Pada November, harga karet tenggelam hingga 155,2 yen per kilogram (kg) pada 26 November 2018. Sedangkan pada 11 Januari 2019, harga karet ada di angka 183,2 yen per kg.
https://ekonomi.kompas.com/read/2019/01/11/184500726/pemerintah-tuding-spekulan-sebabkan-harga-karet-anjlok