Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

OJK: Pelaku Usaha Harus Ambil Kesempatan di Tengah Perang Dagang

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengatakan, pelaku ekonomi di Indonesia tidak boleh tinggal diam melihat perang dangan Amerika Serikat dengan China yang kemungkinan masih berlangsung tahun ini.

Wimboh mendorong agar pelaku usaha mengambil kesempatan di tengah kondisi ekonomi global tersebut. Salah satunya dengan menawarkan produk ke AS, ketika produk China ditolak masuk oleh negara adikuasa itu.

"Momentum itu bisa kita lakukan kalau kita punya produk unggulan yang bisa menjadi alternatif produk China masuk ke AS," ujar Wimboh di Jakarta, Jumat (11/1/2019) malam.

Indonesia saat ini tengah melakukan negosiasi ke AS terkait fasilitas Generalized System of Preference (GSP). Pemerintah memperjuangkan argumen bahwa Indonesia memiliki kesempatan besar untuk ekspor berbagai komoditi ke AS dengan kualitas lebih baik dan harga kompetitif.

Sebab, Indonesia merupakan negara yang kaya dengan sumber daya alam sehingga potensi ekspornya sangat besar. Di sisi lain, kata Wimboh, perlu ada perbaian dari sisi produksi di dalam negeri sebelum dipasarkan lebih luas ke dunua.

"Selama ini yang diekspor belum diolah. Yang mengolah tadinya negara lain. Sekarang kita olah sendiri, lalu diekspor," kata Wimboh.

Dalam sambutannya di hadapan pelaku industri jasa keuangan, Wakil Presiden RI Jusuf Kalla juga mengingatkan pentingnya pelaku industri mengambil manfaat yang dihadapi negara lain. Dalam situasi perang dagang, Indonesia punya kesempatan besar untuk masuk ke pasar AS.

Oleh karena itu, kata Kalla, sistem keuangan dan perdagangan harus menyatu.

"Harus selalu teratur dan bagaimana impor-ekspor kita sejalan, bagaimana kurangi impor dengan invest yang kuat," kata Kalla.

Untuk meningkatkan ekspor, pemerintah sudah membangun infrastruktur sehingga ada perbaikan logistik nasional. Namun, pembangunan tersebut tentu butuh dana besar. Dana tersebut bisa diperoleh dari lembaga keuangan yang sehat, sehingga orang percaya untuk berinvestasi dan memberikan kredit ke perusahaan.

"Supaya mereka kembali bayar pajak dan menumbuhkan ekonomi di negeri ini," kata Kalla.

https://ekonomi.kompas.com/read/2019/01/12/162827026/ojk-pelaku-usaha-harus-ambil-kesempatan-di-tengah-perang-dagang

Terkini Lainnya

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke