Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Desember 2018, Data Perdagangan China Buruk akibat Perang Dagang

BEIJING, KOMPAS.com - Data ekspor dan impor China lebih buruk dari perkiraan pada Desember 2018 lalu. Ini memberikan sinyal terkait perlambatan ekonomi China yang lebih cepat dari yang diprediksi.

Data yang dirilis pada hari ini, Senin (14/1/2019), menunjukkan dampak negatif perang dagang dapat lebih besar dari yang diestimasikan pemerintah China. Oleh sebab itu, pemerintah China dipandang harus memberikan stimulus ekonomi yang lebih besar dan cepat untuk menstabilkan pertumbuhan.

Dikutip dari South China Morning Post, total ekspor China anjlok ke 221,25 miliar dollar AS pada Desember 2018. Angka ini merosot 1,4 persen dibandingkan posisi pada November 2018.

Adapun dibandingkan periode yang sama tahun 2017, angka tersebut anjlok 4,4 persen. Ini berdasarkan data yang dirilis Badan Bea Cukai China.

Penurunan ekspor tersebut adalah yang terbesar sejak Desember 2018. Sementara itu, total impor tercatat anjlok 10 persen menjadi 164,19 miliar dollar AS dibandingkan November 2018 dan turun 7,6 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2017.

Amblasnya impor pun merupakan sinyal buruk bagi outlook perekonomian China. Sebab, penurunan impor mengindikasikan lemahnya permintaan domestik China.

Meski demikian, total surplus perdagangan China naik 57,06 miliar dollar AS. Angka ini lebih tinggi dibandingkan angka berdasarkan survei Bloomberg, yakni 51,6 miliar dollar AS.

Pemerintah China pun dikabarkan bakal memasang target pertumbuhan ekonomi sebesar 6-6,5 persen pada tahun 2019. Angka ini lebih rendah dibandingkan kisaran 6,5 persen yang dipasang pada tahun lalu.

Penurunan target pertumbuhan ekonomi ini merupakan akibat dari perang dagang dan kampanye pemerintah China untuk memangkas utang dan pinjaman yang berisiko.

https://ekonomi.kompas.com/read/2019/01/14/135238726/desember-2018-data-perdagangan-china-buruk-akibat-perang-dagang

Terkini Lainnya

Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dengan Perusahaan Jasa Titipan

Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dengan Perusahaan Jasa Titipan

Whats New
Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
BKKBN Sosialisasi Cegah Stunting Melalui Tradisi dan Kearifan Lokal 'Mitoni'

BKKBN Sosialisasi Cegah Stunting Melalui Tradisi dan Kearifan Lokal "Mitoni"

Whats New
Cara Membuat CV agar Dilirik HRD

Cara Membuat CV agar Dilirik HRD

Work Smart
Tumbuh 22,1 Persen, Realisasi Investasi RI Kuartal I 2024 Capai Rp 401,5 Triliun

Tumbuh 22,1 Persen, Realisasi Investasi RI Kuartal I 2024 Capai Rp 401,5 Triliun

Whats New
Cara Menjawab 'Apakah Ada Pertanyaan?' Saat Wawancara Kerja

Cara Menjawab "Apakah Ada Pertanyaan?" Saat Wawancara Kerja

Work Smart
Mandiri Capital Indonesia Siap Jajaki Pasar Regional dan Global

Mandiri Capital Indonesia Siap Jajaki Pasar Regional dan Global

Whats New
'Buka-bukaan' Menteri KKP soal Aturan Penangkapan Ikan Terukur, Akui Banyak Diprotes

"Buka-bukaan" Menteri KKP soal Aturan Penangkapan Ikan Terukur, Akui Banyak Diprotes

Whats New
Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA-S1, Simak Persyaratannya

Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA-S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Bos BI Percaya Digitalisasi Bisa Dorong RI Jadi Negara Berpenghasilan Menengah Ke Atas

Bos BI Percaya Digitalisasi Bisa Dorong RI Jadi Negara Berpenghasilan Menengah Ke Atas

Whats New
Rincian Biaya Admin BRI BritAma 2024 per Bulan

Rincian Biaya Admin BRI BritAma 2024 per Bulan

Spend Smart
BRI Finance Beri Pinjaman sampai Rp 500 Juta dengan Jaminan BPKB

BRI Finance Beri Pinjaman sampai Rp 500 Juta dengan Jaminan BPKB

Whats New
Permintaan Cetakan Sarung Tangan Karet Naik, Kerek Laba MARK 134 Persen pada Kuartal I-2024

Permintaan Cetakan Sarung Tangan Karet Naik, Kerek Laba MARK 134 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

Whats New
IHSG 'Bullish,' Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG "Bullish," Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads

Copyright 2008 - 2023 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke