Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sri Mulyani Disebut Jadi Kandidat Presiden Bank Dunia, Ini Komentar Luhut

JAKARTA, KOMPAS.com - Nama Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati disebut-sebut menjadi kandidat Presiden Bank Dunia yang baru. 

Kabar ini muncul pasca pengumuman mundurnya Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim pada Senin (7/1/2019) lalu.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut danggap punya kapasitas mumpuni. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan pun menanggapi hal ini dengan positif.

"Bisa-bisa saja (Sri Mulyani jadi Presiden Bank Dunia), kenapa tidak?" kata Luhut kepada awak media di kantornya, Jakarta, Senin (14/1/2019).

Hingga kini "kursi" yang ditinggalkan Jim Yong Kim masih kosong, meskipun ia akan mundur mulai bulan depan. Sri Mulyani dikenal memiliki kemampuan dan kepemimpinan level internasioal. 

"Tapi biasanya (jabatan Presiden Bank Dunia) itu pasti dipegang oleh negara yang paling bayak sumbungannya. Kandidat sih boleh, tapi kalau dia di situ sebuah kehormatan sekali buat Indonesia," ujarnya.

"Saya takut Amerika tidak akan mau menyerahkan itu. Karena sepanjang itu (Bank Dunia) dibentuk, selalu presidennya orang Amerika," lanjutnya.

Menurut dia, selain posisi presiden Bank Dunia, posisi atau jabatan di bawahnya juga sangat bagus jika berhasil didapatkan. Jejak Sri Mulyani yang sudah pernah bekarier di badan internasional itu bisa menjadi inspirasi generasi di Indonesia.

"Yang harus sebernarnya kita isi posisi di bawah, tempat Sri Mulyani dulu. Harus cari "Sri Mulyani" lain. Kita beruntung ada Sri Mulyani yang sangat kredibel sekali ini," tuturnya.

Selain Sri Mulyani, yang pernah menerima Penghargaan Menteri Terbaik di Dunia (Best Minister in the World Award) di World Government Summit, nama mantan Duta Besar Amerika untuk PBB Nikki Haley dan putri Presiden AS Donald Trump, Ivanka juga mencuat. 

https://ekonomi.kompas.com/read/2019/01/14/192000026/sri-mulyani-disebut-jadi-kandidat-presiden-bank-dunia-ini-komentar-luhut

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke