Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Data Perdagangan China Pukul Pasar Saham dan Komoditas Dunia

LONDON, KOMPAS.com - Pasar saham dan komoditas global terpukul pada perdagangan hari ini, Senin (14/1/2019). Ini menyusul kontraksi mengejutkan pada kinerja perdagangan China yang memicu kekhawatiran perlambatan pertumbuhan ekonomi global yang lebih tajam.

Dikutip dari Reuters, data resmi yang dirilis hari ini menunjukkan impor China anjlok 7,6 persen secara tahunan (yoy) pada Desember 2018 lalu. Sementara itu, ekspor tercatat merosot 4,4 persen (yoy) pada periode yang sama.

Dari data tersebut, sejumlah pihak mengkhawatirkan pengenaan tarif oleh AS terhadap produk-produk dari China mulai memukul perekonomian Negeri Tirai Bambu tesebut. Penjualan beragam barang, mulai dari ponsel iPhone hingga mobil pun tercatat lesu pula.

Menambah suasana gelap data perekonomian hari ini adalah lemahnya data produksi industri di kawasan Eropa. Data menunjukkan produksi industri di zona Eropa mencapai penurunan terbesar dalam hampir tiga tahun.

Imbasnya, indeks saham unggulan Eropa FTEU3 melemah 0,9 persen pada sesi perdagangan di bursa London. Sementara itu, indeks sahan DAX Jerman dan CAC Perancis anjlok masing-masing 1,5 dan 0,9 persen.

Pada perdagangan hari ini, saham perusahaan-perusahaan barang mewah dan sektor otomotif terpukul paling keras.

Di kawasan Asia, indeks sahan MSCI Asia Pasifik di luae Jepang juga merosot sekira 1 persen dari posisi pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu. Indeks saham China dan Hong Kong mengalami pelemahan paling parah.

"Data perdagangan (China) bulan Desember cenderung lesu, namun data dari bulan-bulan sebelumnya secara mengejutkan kuat dan menunjukkan ekspor ke AS berada pada laju moderat, yang merefleksikan produsen mencoba memitigasi risiko terlebih dahulu terhadap kemungkinan peningkatan tarif," jelas Neil Shearing, kepala grup ekonom di Capital Economics.

Prospek melemahnya pertumbuhan ekonomi global juga merambat ke pasar komoditas. Harga minyak mentah dunia merosot 1 persen, sementara harga tembaga dan aluminium dunia amblas di London dan Shanghai.

Namun demikian, aset-aset safe haven diuntungkan dari kondisi tersebut. Imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun anjlok ke level 2,6690 persen, level terendah dalam sepekan, sementara harga emas dunia melonjak.

https://ekonomi.kompas.com/read/2019/01/14/194356126/data-perdagangan-china-pukul-pasar-saham-dan-komoditas-dunia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke