Ekonom Centre of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah mengatakan, dengan rekor tersebut, dapat dipastikan defisit neraca berjalan (current account deficit/CAD) akan melebar melebihi 3 persen dari produk domestik bruto (PDB).
"Kondisi ini menunjukkan rentannya perekonomian khususnya nilai tukar rupiah. Pergerakan rupiah akan sangat bergantung kepada besarnya aliran modal asing yang masuk untuk menutup defisit current account yang melebar," ujar Piter ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (15/1/2019).
Sebagai catatan, hingga kuartal III 2018, BI mencatat defisit transaksi berjalan sebesar 3,37 persen atau setara dengan 8,85 miliar dollar AS, yang terdalam selama tahun 2018.
Apabila ada sentimen negatif yang membuat arus modal asing enggan masuk ke Indonesia, rupiah akan kembali mengalami tekanan. Apalagi jika kondisi perekonomian global mengalami ketidakpastian yang membuat arus modal asing mengalami berbalik keluar.
"Rupiah akan mengalami turbulence," ujar Piter.
https://ekonomi.kompas.com/read/2019/01/15/163400226/defisit-neraca-perdagangan-pecahkan-rekor-kondisi-ekonomi-ri-rentan