Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Potensi Besar, Penyaluran KUR Sektor Pariwisata Belum Maksimal

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah saat ini tengah gencar menggenjot kinerja industri pariwisata, salah satunya melalui program destinasi wisata 10 Bali Baru.

Corporate Secretary PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kiryanto mengatakan, besarnya potensi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di sektor pariwisata hingga saat ini belum maksimal. Sebagian besar penyaluran KUR perbankan masih didominasi sektor perdagangan.

"Jadi 10 destinasi itu kita bisa masuk ke corporate banking, kemudian bisa masuk ke menengah, warung juga bisa masuk ke kecil. Secara segmen bisa masuk semua, tapi belum terwujud," ujar Kiryanto ketika memberikan penjelasan kepada awak media di kantornya, Senin (21/12/2019).

Sebagai catatan, BNI tahun lalu telah menyalurkan KUR sebesar Rp 16 triliun kepada 147.691 debitur UMKM. Sebesar 54 persen diberikan kepada sektor produksi.

Ryan mengatakan, besaran porsi KUR yang sebagian besar masih disalurkan ke perdagangan lantaran cash flow yang mudah. Selain perdagangan, sektor produktif lainnya adalah manufaktur dan pertanian.

Adapun tahun ini, BNI akan menyalurkan KUR dengan total nilai Rp 16 triliun.

"Debitur dari sektor pariwisata sudah ada yang butuh dan datang ke kita, tapi belum maksimal," jelas Ryan.

https://ekonomi.kompas.com/read/2019/01/21/190000326/potensi-besar-penyaluran-kur-sektor-pariwisata-belum-maksimal

Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke