Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perang Dagang Bikin CEO Dunia Kehilangan Optimisme

Berdasarkan survei yang dilakukan PricewaterhouseCoopers (PwC) kepada 1.300 CEO di seluruh dunia, jumlah pimpinan perusahaan yang merasa laju perekonomian global akan semakin melambat tahun depan mengalami lonjakan menjadi mendekati 30 persen tahun ini dari hanya 5 persen tahun lalu.

Ombak pesimisme tersebut juga merambat ke pendapatan perusahaan. Hanya 35 persen CEO yang mengatakan mereka sangat percaya diri dengan prospek pertumbuhan bisnis dalam 12 bulan ke depan. Terjadi penurunan tajam sebesar 42 persen jika dibandingkan dengan kondisi tahun lalu.

"Pandangan para CEO mengenai kondisi perekonomian global adalah cerminan dari outlook ekonomi, mereka menurunkan prediksi mereka di 2019. Dengan meningkatnya tensi pedagangan dan proteksionisme adalah hal yang membuat optimisme mereka semakin terkikis," ujar Global Chairman PwC Bob Moritz dalam keterangan tertulis yang dikutip dari CNN.

Laporan PwC tersebut dipublikasika dalam pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum/WEF) di Davos, Swiss.

Selain mengenai semakin rendahnya kepercayaan diri dari iklim dunia usaha, survei tersebut juga menunjukkan CEO di Amerika dan China sangat khawatir dengan konfrontasi yang terjadi di antara kedua negara mereka.

Di Amerika Selatan, sebanyak 44 persen merasa sangat khawatir dengan konflik perdagangan, sementara di wilayah Asia Pasifik sebesar 38 persen.

Banyak perusahaan melakukan penyesuaian strategi bisnis.

Sebesar 60 persen CEO di China yang sangat khawatir dengan perang dagang dan telah menyesuaikan rantai suplai mereka. Empat dari 10 perusahaan di China melakukan pergerseran lokasi produksi juga menunda mengeluarkan modal atau capital expenditure (capex).

Pempimpin perusahaan di China juga melakukan pemikiran ulang mengenai penting tidaknya pasar Amerika Serikat bagi pertumbuhan bisnisnya. Tahun lalu, sebesar 59 persen CEO yang menyatakan Amerika Serikat merupakan pasar luar negeri terbesar untuk pertumbuhan perusahaannya, namun angka tersebut saat ini anjlok, jadi tinggal 17 persen.

"Berpaling dari pasar AS dan pergeseran dalam investasi Cina ke negara-negara lain adalah reaksi terhadap ketidakpastian seputar sengketa perdagangan yang sedang berlangsung antara Amerika Serikat dan China," kata Moritz.


https://ekonomi.kompas.com/read/2019/01/22/073900226/perang-dagang-bikin-ceo-dunia-kehilangan-optimisme

Terkini Lainnya

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke