Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mungkinkah Indonesia Ekspor Beras?

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution berbicara soal kemungkinan Indonesia mengekspor beras. Menurutnya, Indonesia sangat mungkin untuk melakukan ekspor.

Namun demikian, imbuh Darmin, hal terpenting yang perlu dilakukan Indonesia adalah menjaga agar harga beras tetap stabil.

"Yang penting kita jaga dulu harga beras tidak naik, tidak perlu turun," ujar Darmin ketika memberikan penjelasan kepada awak media di kantornya, Selasa (22/1/2019).

Sebagai catatan, data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan di 2018 Indonesia mengalami surplus beras sebesar 2,8 juta ton. Adapun stok beras Perum Bulog di awal 2018 ini dicatatkan mencapai 2,2 juta ton, tertinggi selasa 5 tahun terakhir.

Menurut Darmin, Indonesia tidak susah untuk melakukan ekspor. Beberapa negara yang menurutnya mungkin menjadi pangsa ekspor beras Indonesia adalah Filipina dan Malaysia.

Namun, jika memang berniat serius untuk ekspor, Darmin menekankan, proses ekspor harus dilakukan secara berlekanjutan. Tak bisa hanya sesekali untuk mengosongkan stok di gudang.

"Apa susahnya kalau ngomongnya ekspor, ya kirim saja ekspor ke Filipina atau ke mana, ke Malaysia, kalau yang penting bisa ekspor," jelas Darmin.

"Kalau bisa ekspor itu terus-menerus, itu baru namanya ekspor, kalau sesekali begini, sudahlah lupakan," lanjut dia.

https://ekonomi.kompas.com/read/2019/01/22/151500826/mungkinkah-indonesia-ekspor-beras-

Terkini Lainnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke