Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Buwas: Ekspor Beras untuk Antisipasi Anjloknya Harga Saat Panen Raya

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan saat panen raya, Bulog akan menyerap beras sebesar 1,8 juta ton. Sementara, hingga saat ini masih ada stok beras di gudang Bulog sebesar 2,1 juta ton.

"Jadi produksi (beras dari petani) bukan untuk disimpan tapi untuk dijual ke negara lain," jelas pria yang akrab disapa Buwas ketika memberikan penjelasan kepada awak media di Kantor Kementerian Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian), Selasa (22/1/2019).

Buwas menjelaskan, beras yang akan diekspor adalah beras hasil panen raya, bukan beras yang disimpan di gudang. Beras yang akan diekspor nantinya harus sesuai dengan ketentuan standar beras di negara-negara tujuan ekspor.

Kementerian Pertanian (Kementan) sendiri, telah menyebarkan 900.000 dryer atau pengering untuk meningkatkan kualitas gabah dan padi di tengah musim penghujan kali ini.

Untuk tujuan ekspor, Buwas belum ingin menjelaskan lebih lanjut. Namun yang jelas, negara tujuan ekspor beras nantinya adalah negara kawasan Asia.

"Kan kita antisipasi produksi panen saja, sementara negara Asia saja," ujar dia.

Dengan dilakukan ekspor, harapannya harga beras yang membanjiri pasar saat panen raya tak akan anjlok. Sehingga, petani tidak dirugikan. Buwas pun mengaku telah menjalin koordinasi dengan beberapa kementerian/lembaga terkait ekspor beras ini.

"Saya koordinasi dengan beberapa kemeterian seperti Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, juga Kementerian Luar Negeri. Karena Bulog tidak serta merta bisa seenaknya ekspor, ini kan soal negara," ujar Buwas.

https://ekonomi.kompas.com/read/2019/01/22/162844826/buwas-ekspor-beras-untuk-antisipasi-anjloknya-harga-saat-panen-raya

Terkini Lainnya

Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Whats New
Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Whats New
Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Whats New
MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

Whats New
Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Whats New
Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Whats New
Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Whats New
Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Whats New
Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Whats New
Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Whats New
Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke