Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jepang Dilanda Kekurangan Tenaga Kerja

Ketimpangan antara pekerjaan dan jumlah pencari kerja tersebut adalah yang terbesar sejak 1973.

Sebagai negara dengan perekonomian terbesar ketiga di dunia, data Kementerian Ketenagakerjaan setempat menunjukkan, rasio atau perbandingan antara tenaga kerja dan jumlah pekerjaan di Jepang semakin meningkat pada Desember 2018. Setidaknya, terdapat 163 pekerjaan tersedia untuk 100 orang yang tengah mencari kerja.

Pasar tenaga kerja Jepang tengah mengalami pengetatan dalam beberapa tahun terakhir seiring dengan semakin merosotnya jumlah tenaga kerja serta populasi penduduk tua yang semakin meningkat dan jumlah kelahiran yang cenderung rendah.

Tingkat pengangguran Negeri Sakura pun terus terjaga rendah pada Desember 2019, yaitu 2,4 persen, lebih rendah 0,1 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Bersamaan dengan masalah kurangnya tenaga kerja, Jepang juga tengah berupaya untuk menghalau deflasi. Bulan lalu, bank sentral setempat, Bank of Japan telah menurunkan proyeksi inflasinya untuk tahun fiskal yang berakhir pada Maret 2019 menjadi 0,9 persen dari yang sebelumnya 1,4 persen.

Perekonomian Jepang pun terus merosot dalam tiga bulan belakangan sejak September lantaran bencana alam yang memengaruhi pengeluaran domestik dan ekspor. Namun, analis menilai, indikator-indikator perekonomian akan kembali normal pada kuartal terakhir karena kondisi perekonomian global yang membaik.

https://ekonomi.kompas.com/read/2019/02/01/171200626/jepang-dilanda-kekurangan-tenaga-kerja

Terkini Lainnya

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke