Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Resesi Italia Picu Kekhawatiran Perlambatan Ekonomi Global

LONDON, KOMPAS.com - Resesi ekonomi yang tengah dihadapi Italia dan melemahnya perekonomian negara kawasan Eropa bisa mendorong Bank Sentral Eropa (European Central Bank/ECB) menaikkan suku bunga acuannya tahun ini.

Italia jatuh ke dalam resesi pada kuartal IV 2018 lalu, berdasarkan data yang dipublikasikan pada Kamis (31/1/2019) lalu.

Seper dikutip dari CNN, Minggu (3/2/2019), pertumbuhan ekonomi negara-negara dengan mata uang euro secara kolektif hanya mencapai 1,2 persen dalam tiga bulan terakhir 2018, lebih rendah dari tahun sebelumnya yang mencapai 1,6 persen.

Kepala Ekonom Capital Economics Andrew Kenningham mengatakan data tersebut mengonfirmasi bahwa kawasan Eropa telah kehilangan banyak momentum pertumbuhan ekonomi.

"Kami mengekspektasikan ECB akan mengurangi proyeksi Produk Domestik Bruto (PDB), dan untuk memperjelas ECB tidak akan menaikkan suku bunga hingga tahun depan paling cepat," tambah dia.

Sebagai catatan, bank sentral Eropa baru akan melakukan pertemuan pada Maret 2019 ini untuk menentukan langkah kebijakan berikutnya.

Selain itu, melambatnya pertumbuhan ekonomi gobal juga disebabkan oleh perang dagang antara Amerika Serikat dan China juga ketidakpastian proses keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit)

Bank-bank sentral besar di dunia yang baru saja memulai untuk membalikkan program-program yang bersifat stimulus seiring dengan krisis keuangan berikutnya. Adapun suku bunga ECB masih dijaga rendah.

Selain itu, ECB pun belum melepas dana sebesar 3 triliun dollar AS stimulus yang disuntikkan ke perekonomian setempat sejak 2015. Pihak yang mengkritisi kebijakan ECB dan mengatakan hal tersebut justru mempersempit bank sentral untuk menyesuaikan perlambatan pertumbuhan ekonomi.

Kenningham mengatakan, kontraksi pertumbuhan ekonomi Italia yang mencapai 0,2 persen di kuartal IV tahun lalu lebih buruk dari yang diprediksi. Meskipun, Perancis dan Spanyol juga mencatatkan kinerja perekonomian yang melampaui ekspektasi namun tidak cukup untuk melawan tren perlambatan yang tengah berlangsung.

"Ini adalah akhir tahun yang mengecewakan," katanya. "Dan dengan survei bisnis yang semakin menurun di bulan Desember dan Januari, awal tahun 2019 tidak terlihat lebih baik."

https://ekonomi.kompas.com/read/2019/02/03/161141026/resesi-italia-picu-kekhawatiran-perlambatan-ekonomi-global

Terkini Lainnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke