Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Setelah Freeport, Inalum Bakal Serap 20 Persen Divestasi Saham INCO?

Deputi Kementerian BUMN Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media, Fajar Harry Sampurno mengungkapkan, pihaknya berminat untuk mengambil saham tersebut. Hanya saja, pihaknya masih belum memberikan penugasan, kepada siapa 20 persen saham INCO akan diserap.

"Tentunya kalau kita pasti berminat, tapi belum ada penugasan," ujar Fajar disela acara diskusi hilirisasi pertambangan yang diadakan Inalum, di Jakarta, Jumat (1/2).

Lebih lanjut, menurut Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Mineral Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yunus Saefulhak, pihaknya memang telah menerima surat kesiapan divestasi dari INCO.

Yunus bilang, saat ini posisi proses ini masih merupakan aksi korporasi dari INCO yang harus dilaporkan kepada pemerintah.

Yunus bilang, Vale pun telah memberikan laporan kepada Kementerian Keuangan, sembari tengah intens menawarkan kepada Kementerian BUMN.

"Aksi korporasinya pun akan diberikan kepada pemerintah, kepada BUMN. Ya di antaranya (ditawarkan) Inalum dan Aneka Tambang," ungkapnya.

Namun, Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk (Antam) Arie Prabowo Ariotedjo mengaku tidak tertarik untuk menyerap 20 persen saham INCO. Hal ini lantaran pada tahun ini, Antam lebih memilih fokus untuk mengembangkan hilirisasi dengan sejumlah proyek pembangunan dan pengembangan pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter).

"No Comment dulu kalau (terkait) Vale, Antam nggak. Kita ada prioritas mengembangkan downstream, karena kita punya resources yang cukup banyak, kalau downstream-nya enggak ada mau diapakan?" ucap Arie.

Sebaliknya, meskipun enggan mengungkapkannya secara gamblang, namun Direktur Utama Inalum Budi Gunadi Sadikin memberikan sinyal ketertarikannya terhadap 20 persen saham INCO.

Secara diplomatis, Budi mengatakan bahwa nikel, yang menjadi komoditas INCO, memiliki nilai strategis, khususnya sebagai bahan baku baterai guna mendukung pengembangan mobil listrik.

Asal tahu saja, per tahun 2017, cadangan bijih nikel yang dimiliki Inco tercatat sebanyak 95,1 juta ton, yang terdiri dari 82,7 juta ton cadangan terbukti dan 12,4 juta ton cadangan terkira.

Dengan jumlah sebanyak itu, INCO menjadi salah satu pemegang tambang nikel terbesar di Indonesia, apalagi bijih nikel merupakan bahan baku utama untuk membuat baterai isi ulang (lithium ion-batteray) mobil listrik.

Sehingga, apabila ada penugasan dari pemerintah, Budi pun tak menampik untuk siap menyerap 20 persen saham INCO kepada holding industri pertambangan BUMN ini.

Saat ini Inalum masih menunggu arahan dari Menteri ESDM Ignasius Jonan dan Menteri BUMN Rini Soemarno.

"Jadi kalau ditanya atau ditugasi, penting nggak? ya saya bilang penting. Tergantung yang memberi tugas, itu mesti tanya ke Bu Menteri (BUMN) dan Pak Menteri (ESDM)," kata Budi.

Sementara saat dikonfirmasi Kontan.co.id, Direktur Utama Vale Indonesia Niko Kanter maupun Manager Communication, Bayu Aji, enggan untuk memberikan keterangan.

Sebagai informasi, sesuai dengan amandemen KK Vale Indonesia dan Peraturan Pemerintah Nomor 77 Tahun 2014, perusahaan yang terafiliasi dengan korporasi tambang raksasa asal Brasil, Vale SA ini, diwajibkan untuk mendivestasikan 20 persen sahamnya paling lambat lima tahun setelah amandemen KK, pada 17 Oktober 2014.

Proses kali ini menjadi yang kedua untuk menggenapi divestasi INCO menjadi 40 persen Sebelumnya pada tahun 1990, INCO sudah melepaskan 20 persen sahamnya kepada publik di Bursa Efek Indonesia, yang diakui sebagai bagian dari divestasi.

Sementara bagi Inalum, jika jadi menyerap 20 persen saham INCO ini menjadi kali kedua Inalum menyerap saham hasil divestasi. Setelah pada 21 Desember 2018, holding perusahaan tambang BUMN ini berhasil menggenggam 51,23% persensaham PT Freeport Indonesia dengan membayar 3,85 miliar dollar AS, hasil dari penerbitan global bond. (Ridwan Nanda Mulyana)

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Setelah Freeport, Inalum akan serap 20% divestasi saham Vale Indonesia?


https://ekonomi.kompas.com/read/2019/02/04/054300926/setelah-freeport-inalum-bakal-serap-20-persen-divestasi-saham-inco-

Terkini Lainnya

Bangun Smelter, Tahun Ini ADMR Alokasikan Capex hingga 250 Juta Dollar AS

Bangun Smelter, Tahun Ini ADMR Alokasikan Capex hingga 250 Juta Dollar AS

Whats New
Simak, 6 Tips Menjaga 'Work Life Balance'

Simak, 6 Tips Menjaga "Work Life Balance"

Work Smart
Haji Khusus dan Haji Furoda, Apa Bedanya?

Haji Khusus dan Haji Furoda, Apa Bedanya?

Whats New
Potensi Ekonomi Syariah Besar, BSI Gelar Pameran Produk Halal

Potensi Ekonomi Syariah Besar, BSI Gelar Pameran Produk Halal

Whats New
AXA Mandiri Lakukan Penyesuaian Premi Imbas dari Tingginya Inflasi Medis

AXA Mandiri Lakukan Penyesuaian Premi Imbas dari Tingginya Inflasi Medis

Whats New
Program Ternak Kambing Perah di DIY untuk Atasi Stunting dan Tingkatkan Ekonomi Warga

Program Ternak Kambing Perah di DIY untuk Atasi Stunting dan Tingkatkan Ekonomi Warga

Whats New
Menteri ESDM: Keberadaan Migas Tetap Penting di Tengah Transisi Energi

Menteri ESDM: Keberadaan Migas Tetap Penting di Tengah Transisi Energi

Whats New
Kinerja 'Paylater Multifinance' Tetap 'Moncer' di Tengah Gempuran Produk Perbankan

Kinerja "Paylater Multifinance" Tetap "Moncer" di Tengah Gempuran Produk Perbankan

Whats New
Kian Bertambah, Jumlah Investor Kripto di Indonesia Tembus 19,75 Juta

Kian Bertambah, Jumlah Investor Kripto di Indonesia Tembus 19,75 Juta

Whats New
Erick Thohir Resmikan Antara Heritage, Jadi Ikon Destinasi Wisata Sejarah dan Jurnalisme

Erick Thohir Resmikan Antara Heritage, Jadi Ikon Destinasi Wisata Sejarah dan Jurnalisme

Whats New
Medco Energi Bantu Ratusan Petani di Sumsel Budidaya Karet Organik

Medco Energi Bantu Ratusan Petani di Sumsel Budidaya Karet Organik

Whats New
Kemendag Fasilitasi Verifikasi Penyelidikan Antisubsidi Produk Aluminium Ekstrusi asal Indonesia oleh AS

Kemendag Fasilitasi Verifikasi Penyelidikan Antisubsidi Produk Aluminium Ekstrusi asal Indonesia oleh AS

Whats New
 IHSG Koreksi Tipis, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.000

IHSG Koreksi Tipis, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.000

Whats New
Komitmen PGN Perluas Pemanfaatan Gas Bumi di HUT ke-59

Komitmen PGN Perluas Pemanfaatan Gas Bumi di HUT ke-59

Whats New
Kementerian ESDM Lelang 5 Blok Migas di IPA Convex 2024, Ini Daftarnya

Kementerian ESDM Lelang 5 Blok Migas di IPA Convex 2024, Ini Daftarnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke