Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bagaimana Cara yang Tepat Negosiasi Gaji?

Seperti mengutip dari CNBC Make It Rabu (6/2/2019), kebanyakan orang akan menyarankan untuk melakukan negosiasi. Namun, seorang penulis manajemen kenamaan Suzy Welch menyatakan, kebiasaan tersebut merupakan kesalahan.

"Saya memahami tidak semua orang akan sepakat dengan nasihat saya terkait hal ini, namun inilah nasihat yang akan diberikan kepada anak-anak saya: jika gaji yang ditawarkan berada di kisaran 10 persen hingga 15 persen dari apa yang dibayangkan, ucapkan 'Oke, terimakasih. Saya bersemangat dan tak sabar untuk bekerja,'" ujar dia seperti dikutip dari CNBC Make It, Rabu (6/2/2019).

1. Jangan Minta Kenaikan Gaji Terlalu Awal

Data menunjukkan, perempuan cenderungan lebih sedikit melakukan negosiasi dibandingkan laki-laki, dan menghasilkan pendapatan yang lebih kecil sebagai dampaknya. Namun, Welch mengatakan, meminta kenaikan gaji di awal penawaran bisa membuat Anda dianggap serakah, dan penelitian Harvard menunjukkan perempuan sangat rentan terhadap hal ini.

"Anda ingin menjadi bagian dari tim dan jadilah orang yang percaya, upah akan sejalan dengan perfroma kerja," ujar dia.

Gagal menjalankan hal itu bisa merusak karir Anda. Welch mengatakan, ada seorang perempuan bertalenta yang memaksa kenaikan tingkat gaji sebesar 3 persen ketika pertama kali bekerja di sebuah perusahaan. Namun, dia berakhir bersusah payah ketika akhirnya mulai bekerja dan menyadari, orang-orang bersikap dingin terhadap dirinya.

"Hal itu tak layak," ujar Welch.

Menunggu kenaikan gaji tak sekedar untuk menghindari hal-hal semacam itu, namun juga salah satu bentuk strategi.

"(Menunggu) memposisikan Anda dengan sempurna untuk bisa meminta dan mendapatkan kenaikan yang signifikan setelah Anda melakukan kontribusi untuk pekerjaan Anda," ujar dia lebih lanjut.

2. Atur Pertemuan dengan Bos Setiap 6 Bulan Sekali

Dibanding meminta kenaikan gaji di muka, Welch menyarankan sebaiknya mengatur pertemuan dengan atasan enam bulan setelah Anda mulai bekerja. Yakinkan atasan Anda mengenai tujuan Anda serta bagaimana Anda telah berkontribusi pada kesuksesan tim. Jelaskan pula tak hanya mengenai keberhasilan tetapi juga telah melakukan sesuatu yang lebih dari seharusnya.

"Lalu katakan, 'saya harap hal itu bisa diakui melalui kompensasi," jelas Welch.

Dengan menunggu beberapa bulan akan menambah waktu agar atasan Anda bisa mengakui bahwa gaji Anda harus disesuaikan dengan performa kerja, sekaligus menambah alasan untuk kenaikan gaji yang Anda inginkan. Bahkan, terbuka pula kemungkinan Anda bisa mendapatkan kenaikan gaji yang lebih tinggi.

"Masuklah dengan niatan yang baik, lakukan pekerjaan dengan sungguh-sungguh. Dan dalam jangka panjang, atau bahkan dalam jangka pendek, Anda akan mendapatkan hasilnya," ujar Welch.

https://ekonomi.kompas.com/read/2019/02/06/062332126/bagaimana-cara-yang-tepat-negosiasi-gaji

Terkini Lainnya

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke