Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Gemar Pesan Makanan Ketimbang Memasak? Itu Fenomena Kekinian...

JAKARTA, KOMPAS.com - Anda lebih suka memesan makanan jadi melalui aplikasi pesan antar daripada memasak? Tenang, Anda tak sendirian.

Sebab, hal ini merupakan fenomena kekinian di tengah-tengah masyarakat Indonesia.

Perkembangan teknologi punya andil besar dari fenomena ini. Lewat smartphone, makanan sudah bisa dipesan, bahkan diantarkan langsung ke konsumen.

Hal ini merupakan peralihan pola konsumsi rumah tangga Indonesia dari kembali bahan makanan ke konsumsi makanan jadi. Demikian hasil kesimpulan Badan Pusat Statistik (BPS).

Hal ini mengacu kepada data pertumbuhan konsumsi rumah tangga 2018. Terjadi perlambatan pertumbuhan komponen makanan dan minuman selain restoran.

Angkanya turun dari 5,36 persen pada 2017 menjadi 4,81 persen secara tahunan pada 2018.

Sementara itu, komponen transportasi-komunikasi tumbuh dari 5,04 persen jadi 6,14 persen dan restoran-hotel tumbuh dari 5,31 persen jadi 5,85 persen.

Kepala BPS Suhariyanto mengungkapkan hal ini merupakan bukti adanya peralihan pola konsumsi rumah tangga.

"Ada switching di behavior konsumen rumah tangga ketika makanan jadi dapat di peroleh lewat berbagai online menjadi salah satu penyebab," kata dia, Jakarta, Rabu (6/2/2019).

Seperti diketahui, sejumlah perusahaan aplikasi menawarkan jasa pesan antar makanan. Sebut saja Go-Jek dengan Go-Food atau Grab dengan Grab-Food nya.

Sejumlah restoran cepat saji juga berlomba membuat aplikasi pesan antar untuk produk makanannya.

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Sri Soelistyowati mengatakan, BPS sudah memasukan data pembelian makanan secara online perhitungannya.

Selain itu, BPS juga melakukan cross check data itu ke pelaku jasa. Bahkan BPS juga melakukan survei dengan pertanyaan yang detail setiap bulan.

Hal ini dinilai fenomena masyarakat Indonesia yang lebih suka beli makanan jadi daripada memasak.

"Jadi kalau kita belanja makanan jadi, akomodasi, transportasi, rekreasi sekarang shifting ke sana. Mungkin orang lebih suka selfie daripada masak makanan," kata Sri.

https://ekonomi.kompas.com/read/2019/02/06/164710126/gemar-pesan-makanan-ketimbang-memasak-itu-fenomena-kekinian

Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke