Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tahun Ini Indonesia Bisa Swasembada Gula, Benarkah?

KOMPAS.com - Rencana swasembada gula sepertinya akan terwujud setelah Indonesia diketahui memiliki keunggulan komparatif dalam pengembangan agroindustri gula secara nasional, Kamis (7/2/2019).

Dalam rilis Kementerian Pertanian (Kementan) yang diterima Kompas.com, Peneliti pada Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, Kementan, Hermanto membenarkan akan hal tersebut karena sesuai dengan hasil penelitiannya.

Berdasarkan kajiannya, Hermanto menyatakan bahwa data produksi Gula Kristasl Putih (GKP) tahun 2017 dan 2018 masing-masing mampu memenuhi 72,35 persen dan 67,41 persen jumlah konsumsi nasional

Jika merujuk kriteria Food and Agriculture Organization (FAO) yang menyatakan suatu negara swasembada apabila produksinya minimal mencapai 90 persen dari kebutuhan nasionalnya,

Untuk itu, Hermanto mengatakan perlukan adanya strategi kebijakan yang komprehensif baik dalam mencapai swasembada gula maupun menjaring investasi untuk pengembangan agroindustri gula. 

Kondisi agroindustri gula Indonesia

Perlu diketahui, saat ini di Indonesia terdapat tiga pabrik gula yang sudah mulai operasional. Masing-masing pabrik memiliki kapasitas produksi mencapai 10.000 ton cane per day (TCD) dengan tingkat rendemen (kadar kandungan gula dalam tebu) 9-12 persen. Jika dihitung, maka dari tiga pabrik tersebut rata-rata menghasilkan 3.000 ton gula per hari.

“Tingginya minat investasi pada produksi gula menunjukkan bahwa peluang dicapainya swasembada gula sangat besar. Ini terlihat dari kapasitas produksi dengan adanya tambahan 3 pabrik gula yang telah beroperasi di Blitar, Ogan Komering Ulu, dan Bombana," ungkap Hermanto.

Data tersebut lalu diperkuat oleh catatan Sekretaris Jenderal Kementan Syukur Iwantoro yang sempat mengunjungi PT. Rejoso Manis Indo di Blitar, Jawa Timur pada akhir bulan lalu. 

Dalam catatannya, tiga pabrik baru tersebut merupakan bagian dari 9 pabrik gula yang sudah menyatakan komitmen berinvestasi. Ditargetkan pada 2021 akan berdiri lagi pabrik gula dengan kapasitas 10.000 TCD, yakni di Seram, NTT dan Indramayu, Jawa Barat.

Untuk lebih mendukung tercapainya swasembada gula pada 2019 ini, Hermanto mengatakan, Kementan juga mengambil langkah lain. Di antaranya dengan merevitalisasi pabrik gula lama, khususnya milik BUMN yang hampir semuanya peninggalan Belanda dan melakukan perluasan lahan tebu. 

Terkait revitalisasi pabrik gula yang sudah ada, langkah yang dilakukan mencakup rehabilitasi, regrouping, membangun pabrik baru atau mengganti yang tidak efisien, dan membangun di areal baru.

"Dalam upaya meningkatkan kapasitas produksi, perlu diperhatikan misalnya pemanfaatan varietas unggul baru dan teknologi yang lebih efisien, perbaikan infrastruktur, hingga pembenahan SDM. Kami sudah identifikasi dan siapkan semuanya.” pungkas Hermanto.

https://ekonomi.kompas.com/read/2019/02/07/132332926/tahun-ini-indonesia-bisa-swasembada-gula-benarkah

Terkini Lainnya

Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Whats New
IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

Whats New
Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Whats New
PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Whats New
Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke