Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

INDEF Nilai OSS Justru Hambat Investasi Asing

JAKARTA, KOMPAS.com - Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menilai penerapan Online Single Submission (OSS) malah membuat investor asing segan mengucurkan dananya ke Indonesia.

Peneliti Indef Ariyo DP Irhamna mengatakan, penerapan OSS di Indonesia masih jauh dari kata baik. Sebab, masih banyak ditemukan keluhan dari para investor mengenai sistem layanan perizinan terintegrasi secara online itu.

Menurut dia, pertumbuhan Penanaman Modal Asing (PMA) sebelum adanya OSS trendnya membaik. Namun, pada 2018 lalu PMA justru mengalami penurunan menjadi Rp 392,7 triliun, dari Rp 430,5 triliun di 2017.

“Kenapa bisa drastis banget? Kalau saya lihat ada faktor internal juga karena sejak 2018 ada sistem OSS, sistem perizinan investasi, dipindahkan ke Kemenko Perekonomian,” ujar Ariyo dalam sebuah diskusi di Jakarta, Kamis (7/2/2019).

Ariyo menambahkan pemerintah menerapkan OSS memiliki tujuan baik untuk menggenjot investas. Namun, menurut dia implementasi masih jauh dari harapan yang justru membuat para investor enggan menanamkan uangnya di Indonesia.

“Tapi kalau teman-teman ingat launchingnya sampai mundur 2-3 kali hingga akhirnya OSS itu dipindahkan ke Kemenko (Perekonomian). Sejak itulah (investasi) melambat, mengapa? Karena Kemenko biasa koordinasi, jadi bingung mengurusi perizinan. Di kemenko bahkan kalau mau mengurus OSS pertengahan bulan lalu, untuk dapat nomer antrian aja harus dari pagi. Karena bukan tupoksi Kemenko untuk mengurusi teknis,” ujar Ariyo.

Selain itu, lanjut Ariyo, tampilan OSS juga belum bersahabat bagi investor asing. Sebab, di tampilan OSS belum menyediakan layanan bahasa asing.

“Bahkan saya dengar ada beberapa bank yang enggak mau ngasih kredit kalau dari OSS, karena masih belum jelas, dan semalam saya cek sistem di OSS itu masih belum ada format bahasa inggrisnya, padahal tidak semua asing pakai law firm lokal. Saya cek sistemnya dan juga ada beberapa subsektor yang belum ada. Ini memang sudah mulai baik tapi implementasinya harus lebih cepat,” ucap dia.

https://ekonomi.kompas.com/read/2019/02/07/183321426/indef-nilai-oss-justru-hambat-investasi-asing

Terkini Lainnya

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Emiten Penyedia Infrastruktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Emiten Penyedia Infrastruktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Whats New
InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke