Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pengamat: Kalau Kereta Cepat Jakarta-Bandung Batal yang Sedih Meikarta

"Kalau misalnya (rutenya) Jakarta-Semarang atau Jakarta-Surabaya mungkin itu akan menarik demand, tapi kalau cuma Jakarta-Bandung dengan tarif misalnya Rp 200.000, saya kira orang akan lebih memilih naik kereta biasa, asal kereta biasanya ditambah frekuensinya. Jadi kereta cepat Jakarta-Bandung lupakan saja," ujar Dharmaningtyas di Jakarta, Jumat (15/2/2019).

Dharmaningtyas menilai progres pembangunan itu hingga kini masih minim. Padahal, proyek tersebut sudah dikerjakan sejak tiga tahun lalu.

Menurut dia, jika proyek ini tak jadi dilanjutkan yang akan dirugikan adalah pihak swasta. Sebab, salah satu pengembang properti Meikarta telah mempromosikan moda transportasi tersebut kepada calon pembelinya.

"Saya tidak punya harapan untuk merujuk, yang punya harapan kan Meikarta. Meikarta sudah terlanjur promosi moda itu, kalau enggak jadi yang sedih Meikarta," kata Dharmaningtyas.

Dharmaningtyas menuturkan, progres pembangunan proyek tersebut saat ini baru sekitar 8 persen. Menurut dia, proyek tersebut tak akan rampung di 2021.

"Enggak mungkin. Kenapa, kontruksinya aja sekarang belum mulai. Belum lagi pembebasan lahannya, lahannya karena masyarakat sudah tahu proyek itu, mereka jadi lewat calo-calo tanahnya. Costnya besar sekali," ucap dia.

Sebagai informasi, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) merupakan investor dalam proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung.

Sebanyak 60 persen kepemilikan saham KCIC dimiliki oleh konsorsium lokal melalui PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia, sedangkan 40 persen sisanya dimiliki oleh konsorsium China, yakni Beijing Yawan HSR Co. Ltd.

Dari kepemilikan konsorsium lokal tersebut, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA menguasai saham terbesar yakni 38 persen, kemudian PT Kereta Api Indonesia (KAI) 25 persen, PT Perkebunan Nusantara VIII sebesar 25 persen dan PT Jasa Marga Tbk sebesar 12 persen.

Nilai investasi megaproyek tersebut sekitar Rp 80 triliun dengan pemenuhan pembiayaan 75 persen atau Rp 60 triliun dari utang melalui China Development Bank. Sedangkan 25 persen sisanya yakni Rp 20 triliun dipenuhi dari ekuitas KCIC.

https://ekonomi.kompas.com/read/2019/02/15/145637126/pengamat-kalau-kereta-cepat-jakarta-bandung-batal-yang-sedih-meikarta

Terkini Lainnya

Mudah, Begini Cara Cek Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO

Mudah, Begini Cara Cek Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO

Whats New
OJK: Portofolio Investasi Dana Pensiun Masih Didominasi Instrumen SBN

OJK: Portofolio Investasi Dana Pensiun Masih Didominasi Instrumen SBN

Whats New
Capex Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menghitungnya

Capex Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menghitungnya

Earn Smart
Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Whats New
Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Whats New
OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

Whats New
Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Whats New
Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Work Smart
PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

Whats New
MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

Whats New
Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Whats New
Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke