Selama 2018, Kredit Maybank Tumbuh 6,3 Persen

Dalam laporan kinerja Maybank Indonesia, tercatat CFS nonritel tumbuh 10,9 persen yang merupakan kontribusi dari business banking dan RSME. kemudian, CFS ritel tumbuh 3,1 persen didorong oleh KPM dan kartu kredit.

"Kami terus berupaya mengelola pinjaman secara selektif dan disiplin dalam mengelola modal dan likuiditas," ujar Presiden Direktur Maybank Indonesia Taswin Zakari di Jakarta, Senin (18/2/2019).

Diketahui, KPM selama 2018 sebesar Rp 24,9 triliun dan kartu kredit sebesar Rp 3,1 triliun. Sementaa unruk KPR, besarannya Rp 15,7 triliun, namun mengalami penurunan 2,2 persen dibandingkan tahun lalu.

"KPR diperkirakan akan tumbuh secara bertahap setelah melakukan rekalibrasi ulang pada model bisnisnya," kata Taswin.

Selain itu, rasio kredit UMKM terhadap total.kredit bank per 31 Desember 2018 berada di level 25,12 persen. Angkanya masih di atas ketentuan minimum regulator sebesar 20 persen untuk akhir 2018.

Adapun komposisi penyaluran kredit kepada usaha produktif terhadap total kredit bank adalah sebesar 75,3 persen, di atas ketentuan minimum regulator yang sebesar 65 persen.

Meningkatnya kualitas aset seiring dengan membaiknya tingkat gross NPL atau kredit macet yang lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya. Pada akhir 2017, NPL sebesar 2,81 persen. Sementara pada akhir 2018, NPL sebesar 2,59 persen.

"Kualitas aset yang membaik dan recovery akun-akun NPL berhasil menurunkan biaya kredit," kata Taswin.