Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Saat Para Pengusaha Tertawa Geli dengar Kata Unicorn...

Bahkan para pengusaha tertawa geli  saat mendengar sebutan bagi perusahaan rintisan yang bernilai 1 miliar dollar AS itu.

Hal itu terjadi saat Menteri Keuangan Sri Mulyani pidato di depan ratusan pengusaha yang dikumpulkan di Kantor Direktorat Jenderal Pajak, Selasa (19/2/2019).

Awalnya Sri Mulyani sedang membicarakan peranan dunia usaha menciptakan lapangan pekerjaan dan menggerakan ekonomi nasional.

"Saya tahu Indonesia tergantung kepada Anda semua, yang membuat lapangan pekerjaan itu anda, tidak diambil alih oleh pemerintah," ujar Sri Mulyani.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu lantas mengatakan, peranan itu tak memandang apakah itu perusahaan konvensional atau non konvensional.

"Yang punya ide untuk membuat dunia yang baru, entah itu digital atau non digital, unicorn atau non-unicorn,..." kata dia.

Namun suasana menjadi riuh. Para pengusaha tertawa setelah mendengar kata unicorn yang diucapkan Sri Mulyani.

Perempuan yang kerap disapa Ani pun menghentikan pidatonya beberapa detik. Ia terlihat bingung. Ia pun menanyakan kenapa para pengusaha tertawa.

"Loh kok ketawa? Kayanya baru menonton sesuatu nih," kata Sri Mulyani yang justru membuat suasana kian riuh dengan tawa para pengusaha tertawa.

Topik bahasan Unicorn memang menjadi primadona di debat capres kedua pada Minggu (17/2/2019). Bahkan para netizen ramai membahas Unicorn pasca debat rampung.

Unicorn ramai jadi perbincangan setelah Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyatakan khawatir perkembangan unicorn justru mempercepat larinya dana asal Indonesia ke luar negeri.

Pernyataan itu disampaikan setelah Capres nomor urut 01 Joko Widodo menanyakan strategi Prabowo membangun infrastruktur untuk mendorong unicorn asal Indonesia.

https://ekonomi.kompas.com/read/2019/02/19/154410626/saat-para-pengusaha-tertawa-geli-dengar-kata-unicorn

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke