Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Persaingan Semakin Ketat, OJK Minta Bank Kecil Konsolidasi dengan Bank Besar

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Heru Kristiyana mengatakan jumlah bank di dalam negeri saat ini terlampau banyak. Di tambah lagi, dari 114 bank tersebut 82 di antaranya adalah bank Buku I atau dengan modal inti di bawah Rp triliun, dan bank Buku II atau dengan modal inti di antara Rp 1 triliun hingga Rp 5 triliun.

"Industri perbankan kita yang terus berkembang pesat antara lain dengan digitalisasi, persaingan suku bunga, persaingan mendapatkan dana. Harapan kita mereka bisa tetap survive, kalau mereka bisa keluar sebagai pemenang di tengah himpitan-himpitan itu kan bagus," ujar Heru di Jakarta, Selasa (19/2/2019).

Begitu pesatnya perkembangan di industri perbankan dikhawatirkan membuat bank-bank kecil akan semakin terhimpit dan tak mampu bersaing. Mereka harus mencari berbagai solusi untuk bisa terus bertahan.

Heru menjelaskan, setidaknya ada dua cara untuk bank-bank kecil bertahan di tengah ketatnya persaingan di lembaga penyedia jasa keuangan.

"Dia bisa tambah modal untuk bersaing, atau mencari partner," ujar Heru.

"Nah dengan kondisi seperti itu, kalau mereka sudah tidak bisa berkembang lagi ya kita sarankan Anda cari partner atau konsolidasi dengan bank-bank besar," jelas Heru.

Dengan berkonsolidasi bersama bank besar, maka bank induk bisa membantu mengatasi persoalan likuiditas dari bank kecil yang diakuisisi atau diambil alih. Sehingga, kebutuhan modal dari bank yang bersangkutan bisa terpenuhi.

"Yang penting mereka bisa survie kemudian ada induk banknya yang bisa mengatasi segala persoalannya," ujar dia.

https://ekonomi.kompas.com/read/2019/02/19/163000626/persaingan-semakin-ketat-ojk-minta-bank-kecil-konsolidasi-dengan-bank-besar

Terkini Lainnya

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Penopang

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Penopang

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Whats New
Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Whats New
TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

Whats New
Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Whats New
Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Whats New
Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Whats New
Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Whats New
BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke